SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Jembatan di Dusun Selo Dhuwur, Desa Selo, Kecamatan Selo yang menjadi jalur utama pendakian Gunung Merbabu sejak lebih dari setengah tahun lalu putus namun belum mendapat perbaikan hingga kini. Jembatan yang terbuat dari semen tersebut, ambrol total setelah diterjang longsor beberapa kali.

Putusnya jembatan tersebut menghambat aktifitas perekonomian warga kampung di Dusun Selo Dhuwur, selain juga para pendaki. Sementara ini, warga telah membangun jembatan darurat yang terbuat dari bambu agar bisa tetap melintas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hanya saja, jembatan darurat ini hanya bisa dilewati pejalan kaki dan pengendara motor. Sementara bagi pengendara kendaraan roda empat, tidak bisa. Sebelum ambrol jembatan itu sering dilewati mobil bahkan truk. Kini, bagi pengendara mobil untuk dapat ke Dusun Selo Dhuwur harus memutar dengan melewati medan yang sempit dan curam.

Salah seorang warga, Ngateman, 36, mengatakan putusnya jembatan tersebut disebabkan longsor yang terjadi sekitar akhir tahun lalu. Awalnya, jembatan itu masih bisa dilalui, namun setelah diterjang tiga kali longsoran, jembatan itu ambrol total. Bahkan kini sebagian badan jalan di sekitar jembatan ikut tergerus dan nyaris putus total.

“Pada saat pertama ambrol sudah ditinjau oleh orang Pemkab, dan sudah di foto. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya. Padahal warga sudah menunggu,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Minggu (24/5).

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya