SOLOPOS.COM - Warga Ngepos, Nambangan, Selogiri, Wonogiri, Bibit, mengamati jembatan darurat berstruktur bambu yang rusak akibat terempas arus Sungai Bengawan Solo, Jumat (6/11/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Jembatan darurat berstruktur bambu penghubung Nambangan, Selogiri, Wonogiri ke Nguter, Nguter, Sukoharjo putus karena terempas arus Sungai Bengawan Solo.

Jembatan itu dibangun tiga kali, tetapi tiga kali pula rusak akibat hal yang sama. Alhasil, warga Nambangan belum memiliki jembatan sementara selama jembatan lama Nambangan dibangun ulang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Warga pun terpaksa harus berputar melalui jalan raya Wonogiri-Sukoharjo sepanjang 3 km-4km yang padat kendaraan untuk mencapai Pasar Nguter. Warga ingin membangun jembatan yang sama lagi, tetapi sudah tak memiliki dana.

Mengeluh Sakit, Wanita Grobogan Meninggal di Pasar Nglangon Sragen

Lokasi jembatan darurat di Dusun Ngepos-Dusun Nguter sepanjang 50 meter dan lebar 1,5 meter. Pantuan Solopos.com di lokasi, Jumat (6/11/2020), jembatan putus ditengah. Struktur jembatan rusak berat. Sisa bangunan jembatan yang rusak tertinggal di sisi Ngepos dan Nguter.

Warga Ngepos bersama sejumlah warga Nguter kali pertama membangunnya beberapa saat setelah proyek pembangunan jembatan lama Nambangan dimulai, akhir September lalu. Struktur jembatan mayoritas dari bambu. Warga menghabiskan bahan lebih dari 300 batang untuk membangun jembatan itu.

Dana pembangunan bersumber dari pemberian kontraktor proyek jembatan lama Nambangan dan swadaya masyarakat lebih kurang Rp25 juta. Jembatan selesai dibangun dalam waktu sepekan. Setelah itu jembatan difungsingkan selama lebih kurang sepekan. Namun, jembatan terputus akibat terempas arus Sungai Bengawan Solo saat terjadi hujan deras.

Warga lalu membangun jembatan itu lagi menggunakan sisa bambu yang masih bisa dipakai. Baru dua hari selesai hujan deras melanda saat sore hingga malam. Jembatan pun kembali rusak. Kala itu struktur jembatan terhanyut hingga lebih kurang 1 km dari lokasi awal.

Warga terpaksa mengambil sisa-sisa bambu yang bisa ditemukan agar bisa digunakan lagi untuk membangun jembatan. Warga melakukannya lantaran tidak ada anggaran lagi untuk membeli bambu dan bahan lainnya.

Beberapa lama kemudian warga kembali membangun jembatan di lokasi yang sama hingga selesai. Belum sempat difungsikan jembatan terputus lagi disebabkan hal yang sama seperti sebelumnya.

Warga Ngepos, Bibit, mengatakan arus air sungai merusak jembatan lantaran membawa banyak sampah yang kemudian menyangkut di cagak jembatan. Warga ingin kembali membangun jembatan, tetapi belum memiliki cukup dana. Dana yang dibutuhkan untuk membangun ulang jembatan diperkirakan mencapai Rp25 juta-Rp30 juta.

Jualan di Pasar

Jembatan darurat perlu dibangun untuk mempermudah warga Nambangan menuju Pasar Nguter. Kebanyakan warga Nambangan berdagang di Pasar Nguter. Mereka mengangkut dagangan menggunakan sepeda motor.

Tak sedikit pula yang membawa sepeda kayuh. Biasanya mereka melintas melalui jembatan lama Nambangan. Namun, kini jembatan tersebut sedang dibangun. Proyek diperkirakan rampung Mei tahun depan.

“Karena sampai sekarang belum bisa membangun jembatan darurat lagi warga terpaksa harus memutar melalui jalan raya Wonogiri-Sukoharjo yang ramai kendaraan kalau mau ke Pasar Nguter atau ke arah Sukoharjo kota. Jaraknya cukup jauh, mencapai lebih kurang 3 km,” ucap lelaki paruh baya itu.

Viral Wanita di Solo Payungi Kucing Saat Kehujanan, Ini Cerita Sebenarnya

Warga lainnya, Siman, 51, mengatakan warga masih menunggu dana agar bisa membangun jembatan darurat lagi dengan struktur yang lebih kuat. Dia belum tahu kapan rencana tersebut akan terealisasi. Siman merasa kasihan banyak warga Nambangan kini harus memutar melalui jalan raya untuk mencapai Pasar Nguter. Mereka mayoritas berusia lanjut.

“Dulu kami bisa membangun jembatan sesek karena kontraktor proyek jembatan lama Nambangan membantu dana. Kami belum tahu akan mendapatkan dana dari mana untuk membangun jembatan sesek lagi,” ujar Siman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya