SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di jembatan penghubung jalan raya perbatasan Wonogiri-Sukoharjo, belum lama ini. (Solopos-Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Proyek pembangunan jembatan baru jalan utama perbatasan Kabupaten Wonogiri-Kabupaten Sukoharjo diproyeksikan menelan anggaran lebih kurang Rp35 miliar.

Tahapan pembangunan jembatan baru dimulai tahun ini dengan membuat desain rekayasa secara detail atau detail engineering design (DED). Tahun depan dijadwalkan pembebasan lahan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (4/8/2021), proyek tersebut dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Kepala Bidang Pelaksana Jalan Wilayah Timur DPU Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah, Agus Apriyanto, Rabu, mengonfirmasi pernyataan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, yang menginformasikan bakal ada pembangunan jembatan baru jalan utama perbatasan Wonogiri-Sukoharjo.

Baca juga: Akan Dikembangkan Mirip Dam Guatape, Wisata WGM Wonogiri Mungkin Tutup Sampai Proyek Rampung

Agus menyampaikan semula pembuatan DED direncanakan dilaksanakan pada 2020, sedangkan pembebasan lahan pada 2021 ini. Namun, realisasi rencana tersebut ditunda lantaran Covid-19 mewabah pada Maret 2020.

Anggaran difokuskan untuk penanganan virus tersebut. Pada akhirnya pembuatan DED baru bisa dilakukan tahun ini. Sementara, pembebasan lahan direncanakan tahun depan.

“Pemprov Jawa Tengah akan merealisasikan pekerjaan [pembangunan jembatan baru jalan utama perbatasan Wonogiri-Sukoharjo] atas usulan Bupati Wonogiri. Bupati mengusulkan kalau enggak salah pada 2018 atau 2019. Andaikan tidak ada pandemi Covid-19 realisasi kegiatan bisa lebih cepat,” kata Agus saat dihubungi Solopos.com.

Baca juga: Vario dan RX King Adu Banteng, Remaja Wonokarto Wonogiri Meninggal

Disinggung mengenai desain jembatan yang akan dibangun, Agus mengaku belum mengetahui secara pasti. Informasi awal yang diperolehnya jembatan baru berada di timur bangunan jembatan lama atau antara bangunan jembatan lama dan jembatan rel kereta api.

Jika proyek rampung jembatan di wilayah perbatasan itu akan ada dua unit seperti Jembatan Jurang Gempal/Jembatan Pokoh, Kecamatan Wonogiri atau seperti Jembatan Bacem, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Lalu Lintas Dua Arah

Panjang jembatan baru lebih dari 200 meter dengan lebar lebih kurang 9 meter. Jembatan baru tersebut akan digunakan untuk lalu lintas dari arah utara atau Sukoharjo. Sementara, jembatan lama untuk lalu lintas dari arah selatan atau Wonogiri.

Seperti diketahui, saat ini jembatan lama digunakan untuk lalu lintas dua arah, yakni dari arah Sukoharjo dan Wonogiri sehingga rawan kecelakaan.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Penutupan Sejumlah Ruas Jalan Wonogiri Berlanjut

Informasi yang sudah diperoleh Agus, lahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek terdapat di tiga wilayah, yakni Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo dan dua wilayah lainnya di Kabupaten Wonogiri, yakni Desa Nambangan dan Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri.

“Pengukuran lahannya belum dilakukan, apalagi appraisal [penaksiran nilai lahan]. Kami baru mengecek lokasi. Anggaran pembebasan lahan dikaver Pemprov. Anggaran kegiatan totalnya lebih kurang Rp35 miliar,” imbuh Agus.

Kepala Desa (Kades) Sendangijo, Wagino, mengaku pernah didatangi pegawai Pemprov Jateng di kantor desa yang menginformasikan ihwal rencana proyek tersebut, sekitar tiga atau empat bulan lalu.

Utusan tersebut memberitahu bahwa ke depan proyek dilaksanakan di lahan yang masuk Desa Sendangijo. Namun, Kades belum menginformasikan kepada warga karena pada masa pandemi Covid-19 semua hal serba tidak pasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya