SOLOPOS.COM - Jembatan Lodukuh di Desa Kwadungan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ambrol, Kamis (24/4/2020). (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Jalur jalan utama penghubung Temanggung-Wonosobo, Kamis (24/4/2020), terpaksa ditutup. Penutupan dilakukan untuk semua jenis kendaraan karena Jembatan Lodukuh di Desa Kwadungan, Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ambrol.

Kanit Lantas Polsek Parakan Ipda Gede Sutomo, di Temanggung, Jateng, Kamis, mengatakan penutupan jalur utama penghubung Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo itu dilakukan demi keamanan para pengguna jalan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemaksaan penggunaan badan jalan tersisa dikhawatirkan akan membahayakan pengguna jalan. Kerusakan Jembatan Lodukuh dikhawatorkan bakal semakin parah jika dilewati kendaraan bertonase berat.

Berjemaah Salat di Masjid Menara Kudus, Protokol Kesehatan Dipegang Teguh

"Jalan penghubung Temanggung-Wonosobo harus ditutup total karena jembatan di Kwadungan Gunung ambrol dan ini membahayakan pemakai jalan, maka arus lalu lintas kami arahkan dari Parakan maupun Wonosobo baik roda dua maupun roda empat kecil kita alihkan melalui Ngadirejo-Jumprit-Tambi," katanya.

Kemudian untuk kendaraan roda enam ke atas dilewatkan polisi melewati jalur melingkar dari Temanggung-Purworejo-Kepil-Wonosobo.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 01 DPU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Anton mengatakan ambrolnya jembatan hingga membuat aspal menganga membentuk lubang ini karena pada Jumat (27/3/2020) terjadi hujan deras sehingga terjadi luapan air di Sungai Lodukuh.

Operasional 2 RSUD Baru di Grobogan Dipercepat, Ini Alasannya...

Dari hari ke hari, katanya, retakan bangunan dan lubang semakin melebar akibat tidak mampu menahan terjangan air dengan volume tinggi. Ditambah lagi, imbuhnya, dengan beban dari kendaraan yang melintas di jalur nasional ini.

Didahului Hujan

Terakhir terpantau bagian abutment atau penyangga jembatan juga sudah mulai rusak. "Hari Jumat pekan lalu terjadi hujan lebat di lereng Gunung Sindoro, mengakibatkan luapan air di bawah Jembatan Lodukuh ini, kemudian menggerus dinding penahan tanah, kemudian abutment rusak akhirnya ambrol," paparnya.

Hypermart Tetap Buka, Ramayana & Matahari Kudus Tutup

Jika kendaraan dipaksakan melintasi jalur jalan tersebut, polisi khawatir ancaman bahaya bakal terbuka. “Makanya kita gerak cepat, walaupun beberapa warga sempat ada yang mengajukan keberatan minta perpanjangan waktu untuk penutupannya, tapi kita bersikukuh untuk segera menutup dan memperbaiki karena berbahaya kalau terus dilewati apalagi kalau beban berlebih,” terangnya.

Ia menjelaskan pula penyangga merupakan bangunan bawah jembatan yang terletak pada ujung pilar yang berfungsi sebagai pemikul seluruh beban hidup. Yang dimaksud beban hidup adalah seperti kendaraan dan lain-lain. Bagian bangunan itu juga menahan benda mati seperti beban gelagar pada jembatan.

Anton menuturkan keberadaan dan fungsinya sangat vital sehingga jika abutment sampai rusak maka sangat membahayakan, maka tidak ada jalan kecuali menutup dan memperbaikinya. Dalam waktu dekat akan dipasang jembatan bailey atau jembatan darurat yang waktu pemasangannya sekitar lima hingga tujuh hari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya