Solopos.com, MATARAM — Jelang event World Superbike pada 19-21 November 2021 di sirkuit Mandalika, Pemprov dan Bank Indonesia perwakilan NTB pastikan ketersediaan bahan pangan strategis terpenuhi selama event berlangsung.
Bahan pangan strategis seperti beras, rempah-rempah, daging, sayur hingga buah ketersediannya perlu dilendalikan agar tidak terjadi kelangkaan ketika event berlangsung. BI NTB mendorong kolabprasi antar kabupaten di NTB untuk memenuhi permintaan yang dibutuhkan.
Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menjelaskan perlu diwaspadai kelangkaan beberapa komoditas yang sebelumnya terjadi seperti cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, dan minyak goreng.
“Komoditas tersebut paling sering menyumbang inflasi di NTB, karena ketika terjadi recovery permintaan, ternyata pasokannya tidak ada sehingga menyebabkan lonjakan harga. Masalah ini perlu diperhatikan untuk pasokan pangan ke Mandalika,” jelas Heru pada Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Wisata Bali Berharap Imbas dari Superbike Mandalika 2021
Volatile Food Inflation (VFI) menjadi pendorong inflasi di NTB mencapai 1,75 persen pada Agustus 2021, dan lebih tinggi dari inflasi nasional sejumlah 1,59 persen.
“VFI perlu menjadi alert karena inflasi yang terjadi tersebut utamanya didorong oleh dominasi volatile food yang relatif kerap tinggi sejumlah 5,76% (yoy) per Agustus 2021,” ujar Heru.
BI NTB mencatat Kenaikan tekanan VFI diindikasikan sejalan dengan trend perbaikan perekonomian yang mendorong adanya recovery permintaan, namun belum diimbangi dengan ketersediaan pasokan yang mencukupi sehingga terjadi kondisi imbalance antara demand & supply bahan pangan.
Baca Juga: Sambut Para Tamu, Hotel Alila Solo Hadirkan Promo Spesial
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan animo penonton yang tinggi saat event World Superbike membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup.
“TPID perlu memastikan ketersediaan pangan strategis di Mandalika?” Jelas Zul.
Untuk mengantisiapasi kelangkaan bahan pangan strategis, TPID direkomendasikan menggelar pasar murah, penguatan kluster volatile food dan bekerjasama dengan pihak terkait seperti BUMD untuk memenuhi pasokan pangan.