SOLOPOS.COM - Suasana Alun-alun Klaten, Selasa (31/8/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATENPedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Klaten resah seiring bergulirnya proyek penataan kawasan Alun-alun Klaten tahun ini. Hingga kini mereka belum menerima sosialisasi serta kepastian lokasi relokasi meski dikabarkan proses pemindahan dilakukan setelah Lebaran.

Ketua Paguyuban PKL Sekar Manunggal Alun-alun Klaten, Agus Sumanto, berharap segera ada komunikasi dengan pemkab. Para pedagang belum mendapatkan penjelasan soal rencana proyek pembangunan terutama relokasi pedagang. Jumlah pedagang di Alun-alun Klaten mencapai kurang lebih 400 orang. Mereka terdiri dari pedagang kuliner, aksesori, hingga wahana permainan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Pedagang resah karena belum ada kepastian lokasi dan sosialisasi. Ayo dikomunikasikan,” kata Agus saat ditemui di Alun-alun Klaten, Senin (11/4/2022) sore.

Baca Juga: PKL Alun-alun Klaten Resah Jelang Lebaran, Kenapa?

Agus menjelaskan para pedagang bersedia dipindah dengan catatan mereka diizinkan berjualan lagi di kawasan alun-alun. Jika harus dipindah, pedagang meminta proses pemindahan tak dilakukan asal-asalan.

Lokasi yang digunakan untuk relokasi berada pada tempat yang tepat dan bisa menampung seluruh pedagang. Selain itu, fasilitas pelengkap seperti ketersediaan toilet, listrik, serta air perlu dipikirkan sejak awal sebelum pedagang dipindah.

Paguyuban PKL Sekar Manunggal Alun-alun Klaten berharap relokasi pedagang tak memisahkan antara pedagang kuliner, aksesori, maupun wahana permainan. Selama ini, mereka saling berkaitan dan mendukung perekonomian antara satu dengan yang lainnya.

Baca Juga: Direlokasi, Pedagang Kuliner dan Mainan di Klaten Berpisah Selamanya?

“Lokasi yang harus dipertimbangkan, yakni bisa menampung seluruh pedagang. Misalnya di lapangan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah yang pernah digunakan berjualan sementara pedagang Pasar Srago saat pasar tersebut direvitalisasi,” katanya.

Salah satu penyedia jasa wahana permainan Alun-alun Klaten, Didik, 35, mengaku hingga kini belum menerima informasi pasti ihwal lokasi relokasi pedagang. Dia hanya mendengar jika penyedia jasa wahana permainan direncanakan dipindah ke kawasan Rawa Jombor. Terkait rencana itu, Didik tak setuju.

“Karena di sana sudah ada permainan dan besar-besar. Sedangkan kami permainan kecil-kecil, kalah saingan,” jelas dia.

Baca Juga: Alun-Alun Klaten Ditutup 2 Hari saat Tahun Baru, PKL Pasrah

Satu Lokasi

Didik menilai tak masalah jika pedagang harus direlokasi lantaran ada pembangunan alun-alun. Hanya, dia berharap lokasi relokasi yang sesuai atau bisa menampung seluruh pedagang alun-alun yang saat ini saban hari berada di kawasan tersebut. Antara pedagang kuliner maupun wahana permainan selama ini saling menguatkan. Sehingga relokasi semestinya juga dilakukan di satu lokasi.

“Seperti saat ini, anaknya bermain di wahana permainan. Sedangkan orang tuanya bisa berbelanja di kuliner atau pedagang di dekatnya,” kata Didik.

Sebagaimana diketahui, Pemkab Klaten berencana melakukan penataan kawasan Alun-alun Klaten dengan penambahan sejumlah fasilitas. Alun-alun digadang-gadang menjadi pusat nongkrong dan olahraga dengan sejumlah fasilitas seperti wahana permainan anak, jogging track, serta lapangan basket 3 on 3.

Baca Juga: Alun-alun Klaten Bakal Ditata, Ini Harapan PKL

Dampak proyek penataan tersebut, para pedagang bakal direlokasi. Rencananya, relokasi dilakukan setelah Lebaran. Salah satu kawasan yang digunakan untuk tempat relokasi pedagang, yakni Jl. Bali yang berjarak sekitar 100 meter dari Alun-alun Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya