SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com) – Dua pekan menjelang bulan Ramadan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat di Kota Susu aman. Meski, harga sejumlah barang kebutuhan pokok mengalami peningkatan sejak beberapa pekan terakhir.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Sutojoyo mengatakan hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan sejumlah bahan pokok di beberapa pasar di Boyolali. “Dari pemantauan yang kami lakukan, stok kebutuhan pokok masyarakat masih aman hingga Lebaran mendatang. Insya Allah stok aman,” ujarnya kepada Espos, Senin (18/7/2011).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ditambahkan Sutojoyo, dengan pemantauan yang dilakukannya tersebut, hingga saat ini pihaknya belum perlu mengajukan operasi pasar terhadap barang-barang kebutuhan pokok. Namun demikian, imbuh Sutojoyo, pihaknya akan mengajukan operasi pasar, jika memang harga kebutuhan mengalami lonjakan. “Tetapi hingga hari ini belum perlu dilakukan operasi pasar, meski di tingkat konsumen sudah mengalami kenaikan, seperti beras, minyak dan kebutuhan lainnya,” papar dia. Pengajuan operasi pasar, jelas Sutojoyo, jika nantinya harga yang ada sudah sangat tinggi, dan bisa memengaruhi harga kebutuhan pokok lainnya.

Sementara, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) drh Dwi Priyatmoko mengatakan untuk stok daging di Boyolali menjelang Ramadan ini juga masih aman. Diakuinya, pada awal Ramadan, justru permintaan daging mengalami penurunan. “Peningkatan itu justru terjadi menjelang Lebaran atau sekitar tiga hari sebelum Lebaran,” ujarnya.

Dwi menjelaskan kenaikan permintaan daging jelang Lebaran itu sekitar 50 persen dari hari-hari biasa. Menurut Dwi, di rumah pemotongan hewan (RPH) di Ampel pada hari biasa, menyembelih sekitar 100 ekor sapi. Sehingga, dipastikan stok kebutuhan daging selama Ramadan hingga menjelang Lebaran akan aman, meski nantinya ada kenaikan harga karena meningkatnya permintaan.

Selain itu, lanjut Dwi, stok daging di Boyolali dipastikan aman, karena dari hasil sensus hewan yang dilakukan beberapa waktu lalu, populasi sapi potong di Boyolali mencapai 97.000 ekor. “Dengan populasi sebanyak itu untuk memenuhi kebutuhan daging akan mencukupi. Sehingga, kami tetap menolak adanya impor sapi karena populasi sapi potong lokal yang masih banyak,” tandas dia.

Mengenai daging glonggongan yang kemungkinan akan beredar selama Ramadan hingga Lebaran mendatang, Dwi mengatakan saat ini masyarakat sebagai konsumen lebih cerdas untuk memilih daging yang berkualitas. Sehingga, permintaan akan daging glonggongan itu sangat sedikit. “Masyarakat sudah selektif dalam memilih daging, lebih baik memperoleh daging berkualitas dibanding daging glonggongan,” pungkas dia.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya