SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (freepik).

Solopos.com, SOLO–Pengendalian harga pangan menjadi kunci dalam menekan laju inflasi di Kota Solo. Kenaikan kebutuhan pokok berpotensi mendorong inflasi saat Ramadan pada akhir bulan ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, inflasi di Kota Solo pada Februari tercatat sebesar 0,48 persen. Dibanding Januari, laju inflasi lebih tinggi yang tercermin dalam kenaikan angka indeks harga konsumen. ]

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Inflasi pada Januarai sebesar 0,32 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas pangan yang berandil menyumbang inflasi.

“Inflasi di Kota Solo mengalami kenaikan dibanding Januari. Inflasi pangan masih menjadi perhatian serius dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo karena harga komoditas pangan cenderung mengalami kenaikan,” kata Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, saat ditemui Solopos.com di Balai Kota Solo, Senin (6/3/2023).

Totok menyebut kelompok makanan dan minuman masih menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,33 persen di Kota Solo.

Komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan harga sehingga berandil menyumbang inflasi di antaranya beras, bawang putih, dan bawang merah. Beras disebut penyumbang inflasi di daerah maupun secara nasional.

Komoditas beras masih menduduki peringkat satu sebagai penyumbang terbesar inflasi dengan andil sebesar 0,12 persen.

Kemudian, disusul bawang putih dan bawang merah dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,03 persen.

“Komoditas beras masih menjadi penyumbang terbesar inflasi selama beberapa bulan terakhir. Beras menjadi komoditas pangan utama masyarakat sehari-hari,” ujar dia.

Lebih jauh, Totok menambahkan kenaikan harga kebutuhan pokok saat Ramadan berpotensi mendorong inflasi pada Maret dan April di Solo. Pekan pertama bulan puasa di akhir Maret. Sedangkan, tiga pekan lain di bulan puasa pada April mendatang.

Apabila pasokan dan stok kebutuhan pokok tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat maka terjadi lonjakan harga komoditas pangan.

“Patut diwaspadai kenaikan kebutuhan pokok saat Ramadan yang berpotensi besar menyumbang inflasi daerah. Bisa jadi berpengaruh terhadap inflasi pada Maret. Tapi mungkin pengaruh besarnya pada April karena tiga pekan Ramadan di bulan tersebut,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Kota Solo, Arif Handoko mengatakan TPID Kota Solo terus berupaya menjaga pasokan komoditas pangan menjelang dan selama Ramadan.

Langkah ini dilakukan guna mengendalikan laju inflasi daerah, termasuk di Solo yang dipengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok.

Arif tak menampik tingginya tingkat permintaan masyarakat saat Ramadan. Masyarakat berbelanja kebutuhan pokok dalam jumlah besar.

“Kami terus memantau dan memonitor harga kebutuhan pokok di pasaran. Selain itu, mengawasi distribusi pasokan kebutuhan pokok karena tingkat permintaan diperkirakan melonjak,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya