SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (4/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

PDIP menyatakan sedang mengevaluasi kinerja Ganjar Pranowo menjelang Pilkada Jateng 2018.

Solopos.com, KARANGANYAR — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP bakal mengevaluasi kinerja kepemimpinan pasangan petahana di Jateng, Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko, menjelang Pilkada Jateng 2018. Pemetaan politik sedang dilakukan DPP PDIP guna menentukan sikap apakah kembali mengusung pasangan petahana tersebut atau tidak dalam waktu dekat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, saat ditemui wartawan seusai memberikan sambutan dalam Peringatan 90 Tahun Lahirnya Marhaenisme 4 Juli 1927-4 Juli 2017 di Hotel Tamansari Karanganyar, Rabu (5/7/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

“Menjelang Pilkada Jateng [2018], kami sedang mengevaluasi kinerja Pak Ganjar dan Pak Heru. Sejauh mana, keduanya menjabarkan komitmen ideologi dan platform partai sekaligus membina hubungan dengan struktur partai. Yang paling penting, bagaimana semangat keberpihakannya kepada wong cilik. Nantinya, hasil pemetaan itu segera dikirim ke ibu ketua umum (ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri,” katanya.

Hasto mengatakan peluang Ganjar Pranowo untuk diusung PDIP masih terbuka lebar sepanjang memperoleh dukungan dari masyarakat Jateng. Kendati demikian, PDIP selalu membuka kesempatan bagi seluruh kadernya berminat mencalonkan diri sebagai gubernur dalam tahap penjaringan.

“Tradisi di PDIP ketika seorang kepala daerah sudah diterima baik oleh rakyat, tentu akan didukung. Banyak juga kepala daerah yang memperoleh kesempatan kali kedua. Bagi siapa pun yang terpanggil, bisa saja mendaftarkan diri ke PDIP,” katanya.

Disinggung tentang keberadaan Ganjar Pranowo yang beberapa kali dimintai keterangan sebagai saksi di KPK dalam kasus korupsi e-KTP, Hasto mengatakan PDIP selalu memiliki komitmen untuk memberantas korupsi. PDIP selalu menginginkan calon yang tidak pernah memiliki rekam jejak menyalahgunakan kewenangan, termasuk korupsi.

“Kami memberikan dukungan ke KPK untuk memberantas korupsi. Tapi, proses pemeriksaan itu perlu dihindarkan dari intervensi politik. Prinsip partai kami jelas, ketika ada yang tertangkap KPK, kami langsung memberikan sanksi pemecatan [sebelum menentukan pilihan, PDIP selalu mendengarkan aspirasi rakya dengan cara survei, pemetaan politik, dan lain sebagainya],” katanya.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku siap bertarung di Pilkada Jateng 2018. “Kalau kesiapan, saya sangat siap [maju bertarung ke pilkada 2018]. Bahkan dari dahulu, sejak saya dilantik [selaku gubernur], saya selalu siap,” kata Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya