SOLOPOS.COM - Seorang pelaku usaha konveksi dan sablon, Budiyanto, tengah mengerjakan pembuatan kaus sukarelawan pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) di rumahnya di Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, Rabu (11/11/2020). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo memberikan berkah bagi pengusaha konveksi dan sablon. Mereka kebanjiran order dari tim kampanye dan sukarelawan pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) yang bertarung dalam pilkada serentak 2020.

Pesanan kaus dari tim kampanye maupun sukarelawan pasangan calon melonjak sejak pendaftaran bakal pasangan cabup-cawabup ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo pada awal September 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Peningkatan pesanan kaus selama masa kampanye pilkada hingga 70%. Banyak sukarelawan pasangan calon yang memesan dalam jumlah besar. Bisa ribuan kaus yang bakal dibagi-bagikan kepada pendukung saat kampanye. Saya bisa merampungkan pembuatan 8.000 potong kaus dalam dua pekan,” kata seorang pengusaha konveksi dan sablon, Budiyanto, saat ditemui Solopos.com di kediamannya di Kampung Joho Kulon, Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, Rabu (11/11/2020).

Kisah Mbah Tumiyem Pemilik Warung Bothok Mercon Legend di Sragen

Budi mengaku pesanan kaus dalam jumlah besar makin banyak menjelang berakhirnya masa kampanye pilkada pada 5 Desember 2020 mendatang. Pesanan kaus didominasi dari para sukarelawan pasangan calon.

Para sukarelawan jor-joran dalam mendukung pasangan calon dengan memesan ribuan kaus. Adapun tarif pembuatan kaus bervariasi tergantung dari jenis kain dan desain sablon.

“Kain cotton combed paling diminitai pemesan. Ada yang ketebalannya 30s, 24s dan 20s. Biasanya, tarif satu potong kaus Rp55.000-Rp65.000. Jika memesan dalam jumlah besar ada potongan diskon,” ujar dia.

ILC Batal Siarkan Tema Kepulangan Rizieq, Ada Telepon Gaib?

Untung

Bukan hanya membikin kaus, Budi juga melayani sablon kaus, masker hingga spanduk berbahan MMT yang dipasang di setiap posko pemenangan pasangan calon.

Para sukarelawan pasangan calon memasang spanduk MMT saat kampanye tatap muka terbatas di posko pemenangan yang tersebar di 167 desa/kelurahan.

“Saya tak mengambil untung banyak saat memproduksi masker. Paling mengganti biaya pembelian bahan pembuat masker. Itu juga masker kampanye bergambar pasangan calon,” papar Budi.

3 Kantor Kepala Desa di Sukoharjo Lockdown

Budi membandingkan dengan pesanan kaus saat pemilu presiden (Pilpres) dan pemilu legislatif (Pileg) pada 2019. Kala itu, beberapa calon legislatif (caleg) memesan ratusan kaus yang akan dibagikan kepada masyarakat. Namun, jumlah pesanan kaus di tempat konveksi miliknya saat pemilu 2019 tak sebanyak Pilkada Sukoharjo 2020.

Kondisi serupa dialami pengusaha sablon lainnya asal Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Andi. Dia mengaku kebanjiran order sablon kaus sejak sebulan terakhir.

Order kaus tersebut berasal dari para sukarelawan pasangan calon. Mereka memakai kaus bergambar pasangan calon atau nomor urut saat kegiatan kampanye tatap muka terbatas. Andi kerap melembur hingga larut malam untuk merampungkan pesanan sablon kaus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya