SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO– Dua bulan menjelang kick-off Divisi Utama 2014, 15 April mendatang, pembentukan skuat Persis Solo nyaris rampung 100 persen. Kini, hanya segelintir pemain seleksi yang masih berjuang mendapatkan sodoran kontrak dari manajemen tim berjuluk Laksar Sambernyawa itu.

Di antaranya Agung Prasetyo (kiper), Bayu Nugroho (gelandang) dan Fandy Edy (bek). Ketiga pemain itu pun dipastikan akan dijajal saat Persis meladeni Persiku Kudus dalam laga uji coba di Stadion Manahan, Kamis (20/2/2014) malam WIB.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Fandy memahami masuk skuat Persis tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dirinya harus mampu bersaing dengan para pemain yang lebih dahulu masuk skuat Laskar Sambernyawa. Karena Fandy termasuk pemain yang masuk gerbong seleksi tahap akhir.

“Saya siap menjalankan instruksi yang selama ini diberikan pelatih [Widyantoro] kepada saya. Besok saya siap main dan membuktikan kemampuan saya,” terang Fandy ketika dijumpai wartawan di Mes Persis Solo, di Purwonegaran, Sriwedari, Solo, Selasa (18/2).

Dalam beberapa sesi latihan, Fandy mendapatkan pujian dari Widyantoro. Bersama Agung Prasetyo, dirinya dinilai menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Berbeda dengan Saralim Sowahu yang akhirnya dicoret karena dianggap tak menunjukkan progres berarti.
Fandy pun mengaku siap untuk bersaing di barisan sentral bek yang sejauh ini telah diisi Marcelo Cirelli, Saparno, Liswanto dan Sabani. Dua nama terakhir pun belum resmi menanda tangani kontrak dengan manajemen.

“Posisi asli saya memang stopper, tapi saya pernah dicoba sebagai gelandang, bek kiri, bek kanan,” terang pemain yang sebelumnya menghabiskan waktu lima tahun di PSM Makassar tersebut.

Pria kelahiran Poliwalimandar, Sulawesi Barat, 19 Februari 1989 itu menyatakan tidak merasa kesulitan beradaptasi dengan pola permainan Persis. Meski demikian, dirinya tidak ingin mengubah ciri khas dan karakter permainannya yang keras.

“Karakter [main] saya memang keras. Instruksi pelatih juga ingin saya memerahakan permainan keras,” urai Fandy yang beberapa kali menunjukkan tekel, cleareance dan intersep pada sesi latihan.

Kedatangan Fandy pun bisa jadi akan membawa pendukung Laskar Sambernyawa bernostalgia ke era 1990-an. Persis pernah memiliki seorang bek sentral bernama Ansar Ahmad yang juga berdarah Makassar. Ansar dikenal sebagai pemain Arseto dan Persis di dekade 1980-an. Selain Ansar, Inyong Lolombulan merupakan bakat lain dari Sulawesi yang pernah merumput di Kota Bengawan. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Pemain Persis Solo saat tampil di Stadion Manahan beberapa waktu lalu. JIBI/Solopos/Dok

Pemain Persis Solo saat tampil di Stadion Manahan beberapa waktu lalu. JIBI/Solopos/Dok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya