SOLOPOS.COM - Ketua Pengembangan dan pembinaan Pemuda Pancasila Cabang Soloraya, Taufiq Rohmadi usai acara rapat kerja cabang (Rakercab) majelis pimpinan cabang (MPC) Solo di Hotel Dana, Senin (29/5/2023) malam. (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO —Mendekati Pemilu 2024, kader organisasi masa (ormas) terbuka Pemuda Pancasila (PP) akan mempunyai sikap politik sebagai bentuk partisipasi warga negara.

Ketua Pengembangan dan pembinaan Pemuda Pancasila Cabang Soloraya, Taufiq Rohmadi, menyampaikan PP Solo sampai saat ini masih bersikap netral dan memberikan kebijaksanaan seluas-luasnya kepada para kader.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Karena kader tentunya punya sikap politik dan pandangan politik masing-masing, karena di sini kami bermacam-macam,” ujar dia setelah rapat kerja cabang (Rakercab) majelis pimpinan cabang (MPC) Solo di Hotel Dana, Senin (29/5/2023) malam.

Taufiq menambahkan PP Solo tidak memihak atau mengarah pada salah satu tokoh maupun partai. Sampai saat ini MPC Solo masih netral.

“Didalam PP sendiri, kami lintas partai politik. Kami tidak mengenal partai apa, siapa, dan bagaimana, kami tidak [mengarah] kemana-mana, tapi ada di mana-mana,” papar dia.

Disinggung mengenai potensi PP sebagai sosok relawan pendukung. Taufiq menjawab, hal itu dikembalikan lagi pada masing-masing kader.

“Kami tidak mengarahkan untuk PP mendukung pada salah satu paslon, karena kami ormas yang terbuka. Kami tidak menggunakan atribut PP,” jelas dia.

Taufiq menjelaskan kegiatan rakercab MPC pada malam itu dilaksanakan untuk menghadapi Muscab pada Juli 2023. Menurut dia, Muscab akan menentukan arah kebijakan ke depan dan sosok suksesi MPC Solo berikutnya.

“Karena ini kaitannya juga dengan tahun-tahun politik, Pemuda Pancasila juga punya sikap politik dalam nanti ikut pesta demokrasi. Karena kami juga mencetak kader kader terbaik di sini,” terang dia.

Taufiq menyebutkan anggota PP di Soloraya mencapai ribuan orang. Mereka sering mendapat stigma seperti preman atau lainnya.

“Memang PP identik dengan preman, tapi kembali lagi, kalau kita tidak menghimpun mereka, tidak mengarahkan mereka ke arah yang baik. Mereka akan menjadi liar,” kata dia.

Makanya, kata Taufiq, para kader tersebut diorganisasi menjadi organisasi supaya terarah. Terdapat beberapa kegiatan pembinaan yang diikuti oleh para kader.

Salah satu langkah pertama adalah memberikan kesadaran para kader untuk menuju kader.

“Kami mengadakan pelatihan-pelatihan semacam diklat, pembinaan mental, pembinaan fisik, dan sebagainya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya