SOLOPOS.COM - Gedung KPK (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Gelombang massa aksi yang dilakukan oleh berbagai ormas di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak kunjung usai. Dalam sehari, ada 5-6 ormas baru dengan nama yang aneh-aneh menggeruduk dan mendesak KPK untuk ?segera menuntaskan kasus korupsi tertentu.

Aksi yang dilakukan oleh berbagai ormas tersebut mulai marak menjelang dimulainya kabinet baru presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satunya dilakukan Aliansi Rakyat Bersatu (AKRAB)?. Selain berorasi dengan massa yang tidak terlalu banyak, AKRAB juga menggelar teatrikal tentang penyerahan peti mati Bendahara Umum Partai Golkar, Setya Novanto, kepada KPK.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

AKRAB mendesak agar KPK segera menyelesaikan perkara dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan Setya Novanto, yakni perkara tagihan Bank Bali senilai Rp500 miliar kepada PT. Era Giat Prima yang tidak kunjung diselesaikan. Selain itu, AKRAB juga meminta KPK agar hak politik Setya Novanto segera di?cabut.

Setya Novanto sendiri adalah salah satu kandidat terkuat dari Partai Golkar selain Wakil Ketua Umum, Fadel Muhammad. Nama Setya Novanto juga digadang-gadang akan diusung untuk menjadi Ketua DPR dari Koalisi Merah Putih. Sesuai Tata Tertib DPR Pasal 28, satu paket pimpinan DPR, yaitu satu calon ketua dan empat calon wakil, harus dari masing-masing fraksi yang berbeda.

Selain AKRAB, KPK juga sempat dikirimi seekor ayam jantan dari ormas Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (GAMPAK)?. Namun kali ini bukan soal politik yang didorong oleh belasan aktivis GAMPAK. Tetapi soal pengusutan tuntas berbagai kasus korupsi di sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu, KPK juga didesak untuk segera melakukan pemanggilan terhadap beberapa nama yang diduga kuat terlibat dalam perkara suap SKK Migas dan Kementerian ESDM dari kalangan anggota DPR Komisi VII. Sebagian berorasi, sebagian massa GAMPAK membawa ayam jantan berwarna hitam pekat untuk diberikan kepada KPK agar tidak takut untuk menuntaskan kasus korupsi di Kementerian ESDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya