Jelang MT I, petani butuh bantuan Pemkab

Seorang petani membajak sawah di Desa Jetis, Klaten Selatan, Selasa (18/1). (Dok.Solopos)

Klaten (Solopos.com)–Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Wening Swasono, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten memberikan bantuan modal usaha kepada petani menjelang musim tanam (MT) I.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dikemukakan Wening saat dihubungi <I>Espos<I>, Rabu (14/9). Menurutnya, turunnya gerimis dan hujan di sejumlah kawasan di Klaten dan daerah sekitarnya menandakan musim hujan segera tiba. Dia memerkirakan para petani di Klaten bisa mulai mengolah lahan pada akhir September hingga awal Oktober.

Pada pertengahan Oktober, dia berharap para petani sudah bisa memulai MT I. Namun, saat ini petani di Klaten sudah tidak memiliki modal usaha untuk memulai menanam padi. Hal itu merupakan dampak gagal panen yang berkepanjangan akibat serangan hama wereng cokelat.

”Petani Klaten sudah bangkrut. Dampak gagal panen merambah seluruh sendi kehidupan. Untuk mencukupi kebutuhan makan saja para petani harus membeli dan memanfaatkan Raskin. Sudah seharusnya Pemkab Klaten membantu memulihkan perekonomian warga dengan memberikan bantuan modal usaha kepada petani,” urai Wening.

Wening menjelaskan modal usaha itu bisa digunakan petani untuk membiayai operasional pengolahan tanah, membeli benih, pupuk dan lain-lain. KTNA Klaten memerkirakan MT I akan dimulai secara serentak sehingga tingkat kebutuhan pupuk diprediksi meningkat tajam.
Oleh sebab itu, Wening meminta Pemkab Klaten memperketat pengawasan distribusi pupuk. “Ketersedian pupuk harus dijamin sedini mungkin. Jangan biarkan para tengkulak mempermainkan harga karena akan merugikan petani,” terang Wening.

Hal senada juga dikemukakan Sekretaris KTNA Klaten, Atok Susanto. Menurutnya, gagal panen berkepanjangan membuat para petani menderita. Banyak petani di Klaten menggadaikan barang-barang berharga milik mereka untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Oleh sebab itu, dia meminta uluran tangan dari pihak ketiga untuk mengembalikan kejayaan petani Klaten.

(mkd)