SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MACAU –Petinju Filipina, Manny Pacquiao, mengusung misi ganda saat menghadapi petinju Amerika Serikat, Brandon Rios, di Macau, Minggu (24/11/2013) nanti. Pac-Man, julukan Pacquiao, akan bertarung demi menghidupkan kembali karier serta ingin memberikan kebanggan kepada rakyat di negaranya yang baru dilanda badai Topan Haiyan.

Pac-Man, yang pernah menyadang juara delapan divisi berbeda, kariernya dianggap telah tamat, setelah tahun 2012 lalu, mengalami dua kali kekalahan dari Tim Bradley dan Juan Manuel Marquez. Kekalahan paling mengerikan diterimanya saat di pukul knock out (KO) Marquez pada ronde keenam, 10 Desember 2012.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Sports Illustrated, kemenangan atas Rios tak hanya akan kembali menghidupkan pamor Pacquiao. Namun, kemenangan juga akan menambah pundi-pundi kekayaannya. Pac-Man dikabarkan mendapatkan bayaran US$18 juta atau setara Rp211 miliar dan akan mendapat tambahan US$30 juta atau senilai Rp351 miliar, jika mampu mengkanvaskan Rios.

Selain motivasi itu, Pacquiao juga mengaku ingin membuat rakyat Filipina berbangga. Pacquiao, yang merupakan anggota Kongres di Provinsi Sarangani, terlihat sedih atas bencana yang melanda negaranya.

Itu diperlihatkan Pac-Man saat menjalani sesi jumpa pers jelang pertarungannya dengan Rios, Kamis (21/11/2013) kemarin. Padahal, saat itu keadaan kedua kubu tengah memanas seiring perselisihan antara pelatih dari kedua petinju, yang berebut tempat latihan.

“Brandon Rios mengaku dia lapar untuk memenangi pertarungan ini dan saya juga lapar akan kemenangan, karena saya kalah dua kali tahun lalu,” ujar Pacquiao, dilansir Eurosport.com, Jumat (22/11/2013).

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk memberikan pertarungan terbaik dan memenangkannya, terutama dengan apa yang terjadi pada negaraku dan yang terjadi di Filipina dengan topan. Untuk semua orang dan keluarga yang terkena badai, pertarungan ini untuk Anda.”

Di sisi lain, Rios mengaku Pacquiao akan mengalami kesulitan. Kepercayaan diri petinju 27 tahun ini tak terlepas dari kamp pelatihan, yang dianggapnya terbaik yang pernah dijalaninya.

“Mereka pikir saya bukanlah masalah, tapi saya akan menjadi masalah besar. Kamp ini yang terbaik yang pernah saya dapatkan. Saya telah disiplin. Saya menjalani dietku dan melakukan segala hal yang saya perlukan untuk menang,” ujar Rios.

“Setiap orang berpikir saya adalah petinju yang cengeng. Tak ada pertarungan yang cengeng dan tak ada yang mau jadi sansak. Karung tinju tak memukul balik. Saya adalah monster saat berada di ring. Pada Minggu, bintang baru akan muncul.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya