SOLOPOS.COM - Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto bersama Komandan Kodim 0803/Madiun, Letkol Czi Nur Alam Sucipto, saat mengecek kesiapan pasukan yang akan disiagakan jelang malam 1 Sura, Selasa (18/8/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Sebanyak 1.060 personel gabungan dari Polri dan TNI akan dikerahkan untuk pengamanan malam 1 Sura dan 1 Sura di Kabupaten Madiun. Seribuan personel ini akan menjaga perbatasan wilayah Kabupaten Madiun dengan daerah tetangga.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergerakan massa pesilat yang masuk ke wilayah Madiun pada saat peringatan malam 1 Sura atau Rabu (19/8/2020). Seperti diketahui, pada peringatan malam 1 Sura dan 1 Sura pada tahun ini ditiadakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan tahunan yang biasanya dilakukan oleh para pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) yakni Suroan dan Suran Agung pada tahun ini ditiadakan. Itu sudah menjadi kesepakatan pengurus dua perguruan silat tersebut.

Sragen Luncurkan Aplikasi “Si Anton”, “Pandu, dan “Pelanduk”, Apa Itu?

Sehingga pada masa pandemi Covid-19 ini tidak ada kegiatan apapun di padepokan dan makam leluhur yang ada di Kota Madiun. Seluruh pesilat pun dilarang masuk ke wilayah Madiun.

Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto, mengatakan menjelang peringatan malam 1 Sura dan peringatan 1 Sura sebanyak 1.060 personel dari Polres Madiun dan Kodim Madiun disiagakan. Petugas keamanan disiagakan untuk menghalau pergerakan massa luar daerah yang hendak menuju ke wilayah Madiun pada momen itu.

"Perguruan silat sudah sepakat. Ketua dari perguruan silat juga sudah menandatangani bahwa kegiatan 1 Sura ditiadakan. Kegiatan nyekar [di makam leluhur di Kota Madiun] ditiadakan," kata dia seusai melaksanakan Apel Kesiapan Pasukan Pengamanan Malam 1 Sura dan 1 Sura di lapangan polres setempat, Selasa (18/8/2020).

Halau Pesilat

Meski tidak ada kegiatan tradisi, lanjut Eddwi, aparat keamanan tetap disiagakan. Seribuan personel ini disiapkan untuk menghalau ketika ada pesilat yang nekat datang ke Madiun pada saat malam 1 Sura.

"Pasukan akan mulai bergeser pada tanggal 19 Agustus hingga selesai. Ada delapan titik penyekatan. Antara lain perbatasan antara Madium dengan Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Nganjuk," jelas kapolres.

Bagi pesilat yang nekat datang ke Madiun pada saat momen tersebut, pihaknya akan menghalau dan memintanya untuk pulang ke rumah.

Sedangkan untuk di titik-titik daerah yang menjadi basis salah satu perguruan silat, lanjut dia, akan disiagakan 100 personel untuk mengamankan daerah tersebut. Ini sebagai upaya antisipasi persitiwa bentrokan yang terjadi beberapa waktu lalu di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

"Untuk sah-sahan warga kan dilaksanakan di ranting-ranting. Jadi diharapkan masyarakat untuk tidak datang ke Madiun pada saat malam 1 Sura. Karena kondisinya masih pandemi Covid-19," ujarnya.

Layaknya Nepal, Dusun di Kaki Gunung Sumbing Jateng Ini Viral, Ganjar: Indahnya!

Sementara itu, Komandan Kodim 0803/Madiun, Letkol Czi Nur Alam Sucipto, mengatakan peringatan 1 Sura tahun ini memang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena masih dalam masa pandemi.

"Karena ini masih dalam masa pandemi, maka masyarakat diminta untuk mematuhi protokol kesehatan dan diharapkan tidak melakukan kegiatan berkerumun," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya