SOLOPOS.COM - Ilustrasi penumpang kereta api (Istimewa/PT KAI Daops VI Yogyakarta)

Solopos.com, SOLO—Jumlah penumpang kereta api jarak jauh yang masuk ke Kota Solo mengalami peningkatan jelang larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021. Tren kenaikan para penumpang terjadi sekitar tiga hari sebelum pelarangan mudik.

Wakil Kepala Stasiun Purwosari, Ery Triyadi, mengatakan jumlah penumpang KA jarak jauh baik yang datang maupun berangkat dari Stasiun Purwosari naik. Meskipun demikian, kenaikan okupansi KA tersebut tidak signifikan. Hal ini karena kapasitas penumpang KA masih dibatasi maksimal 70% dari kapasitas keseluruhan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Penumpang KA jarak jauh naik rata-rata sebanyak 200-an menjadi sekitar 300-an per hari dalam 3 hari terakhir ini. Begitu pula dengan penumpang yang datang juga sebanyak itu,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Rabu (5/5/2021).

Baca Juga: Ratusan Pemudik Masuk Solo Saat Pengetatan, Ada Yang Positif Covid-19

Kepentingan Mendesak

Ery menjelaskan para penumpang yang datang banyak dari Jakarta. Selain itu, ada pula penumpang dari Bandung maupun Blitar. Di sisi lain, PT KAI masih melayani perjalanan KA jarak jauh untuk keperluan nonmudik.

Hal ini sesuai dengan persyaratan yang tertuang dalam Adendum Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Selama Bulan Suci Ramadan 1442 hijriah.

Pada masa larangan mudik ini sejumlah KA jarak jauh masih beroperasi. Namun demikian, KA tersebut hanya diperuntukkan pelaku perjalanan yang memiliki kepentingan mendesak.

Baca Juga: Hanya untuk Perjalanan Mendesak, Ini Jadwal KA Jarak Jauh 6-17 Mei

KA jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Purwosari ada KA Bengawan relasi Purwosari - Pasar Senen pergi pulang (PP). Adapula KA Kahuripan relasi Blitar - Kiaracondong PP, dan KA Sritanjung relasi Lempuyangan - Ketapang PP.

“Hal yang perlu digarisbawahi, KA yang jalan ini bukan angkutan mudik. Syaratnya juga ditambah,” imbuh dia.

Masyarakat yang diperbolehkan menggunakan kereta api adalah pelaku perjalanan mendesak untuk kepentingan nonmudik, yakni untuk bekerja/perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi oleh satu orang anggota keluarga, dan kepentingan nonmudik tertentu lainnya yang dilengkapi surat keterangan dari kepala desa/lurah setempat.

Baca Juga: Tiga Serangkai Dukung Program Merdeka Belajar

Selain itu, bagi pegawai instansi pemerintahan/ASN/BUMN/BUMD/prajurit TNI/anggota Polri, syaratnya adalah wajib memiliki print out surat izin perjalanan tertulis yang dilengkapi tanda tangan basah atau elektronik pejabat setingkat eselon II, serta identitas diri calon pelaku perjalanan.

Sedangkan bagi pegawai swasta, wajib melampirkan print out surat izin perjalanan tertulis yang dilengkapi tanda tangan basah atau elektronik dari pimpinan perusahaan.

Bagi pekerja sektor informal dan masyarakat umum nonpekerja, wajib melampirkan print out surat izin perjalanan tertulis yang dilengkapi tanda tangan basah atau elektronik dari kepala desa/lurah setempat.

Baca Juga: China Berminat Beli Sarang Burung Walet Indonesia Senilai Rp16 Triliun

Mengurangi Jam Operasional

Sementara itu, manajemen Bandara Adi Soemarmo memutuskan mengurangi jam operasional selama peniadaan mudik pada Ramadan dan Hari Raya Idulfitri Tahun 1442 H pada 6 – 17 Mei 2021.

Dalam hal ini, manajemen berkoordinasi dengan maskapai untuk mengantisipasi adanya muatan kargo, penumpang yang melakukan perjalanan dengan keperluan khusus atau penumpang nonmudik.

General Manager Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan, mengatakan jadwal jam penerbangan selama pandemi di Bandara Adi Soemarmo sembilan jam dari pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB, sedangkan dalam masa peniadaan mudik Lebaran menjadi delapan pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB.

“Pada masa peniadaan mudik operasional Bandara Adi Soemarmo mulai pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB,” papar dia.

Baca Juga: Mengakses Permodalan Perbankan Tak Sesulit yang Dibayangkan

Yani menjelaskan jumlah penumpang di Bandara Adi Soemarmo sejak 1 April 2021 mengalami peningkatan penumpang. Rata-rata penumpang sebanyak 1.000 – 1.100 penumpang per hari. Angka ini naik drastis menjadi 1.800 orang pada Minggu (2/5/2021).

Di sisi lain, pihaknya akan mengantisipasi kenaikan penumpang sebelum 6 Mei 2021. Sekarang ini jumlah penerbangan sekitar 6 – 8 penerbangan yang datang atau sekitar 12 – 16 penerbangan perhari. Sedangkan maskapai yang beroperasi ada Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, Batik Air, dan Nam Air.

“Kami melakukan sosialisasi kepada maskapai agar mereka juga memberitahukan kepada penumpangnya. Misalnya, penumpang yang berangkat pagi bisa digabung dengan penerbangan siang dengan tujuan yang sama,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya