Jelang Kurban, Sapi Betina dan Sapi Bunting Diamankan

Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS/ilustrasi

SLEMAN—Pemerintah Kabupaten Sleman menargetkan swasembada daging pada 2014.Untuk itu, pada perayaan Idul Adha 2012 ini, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman akan mengontrol penjualan sapi betina.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Menurut Kepala Seksi Kehewanan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Sugeng Hendro Leksono mengatakan akan melakukan pengamanan pada hewan kurban pada tahun ini. Terutama pengamanan sapi betina dan induk bunting.

“Kami akan melakukan seleksi dan pengamanan pada hewan kurban menjelang Idul Adha mendatang. Salah satunya mengamankan sapi bunting dan betina produktif agar tidak ikut disembelih,” ujat Sugeng di Kantornya, Kamis (18/10/2012)

Menurut Sugeng, pemerintah pusat sebenarnya memiliki program penyelamatan induk bunting dan penyelamatan betina produktif ini. Untuk induk bunting ini ada ketentuan bantuan bagi pemilik sejumlah dana agar sapinya tidak dijadikan daging konsumsi.

Ketentuan dari program ini adalah, sapai harus dalam keadaan bunting selama empat bulan. Petani pemilik akan diberikan dana mencapai Rp500.000 untuk memberi makan sapi tersebut sampai usia bayi sapi yang lahir empat bulan.

Menurut Staf Kesehatan Hewan, Widya mengatakan pihaknya kini mengajak kerja sama dengan 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. Ini untuk mensosialisasikan program penyelamatan sapi betina maupun yang bunting.

“Anggaran dari pusat sangat banyak, paling tidak untuk tiap kecamatan ada alokasi dana untuk 250 ekor sapi. Namun dalam kenyataan bisa saja kecamatan satu dengan yang lainnya berbeda dukungan dana semacam jaminan persalinan (jampersal) sapi ini tergantung dari populasi daerah tersebut,” tandas Widya.