SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Peserta pertemuan manajer klub sepakbola yang diselenggarakan PSSI, termasuk Persis mempertanyakan pemberian dana subsidi dari Badan Liga Indonesia senilai Rp100 juta per klub.

Sebab hal itu dinilai terlalu kecil mengingat kebutuhan sebuah klub dalam semusim bisa mencapai angka Rp5 miliar.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Hal itu disampaikan Sekretaris Persis Solo, Sapto Joko Purwadi seusai pertemuan manajer di Hotel Somerset, Subaraya, Senin (27/1/2014). Dalam forum yang dipimpin langsung CEO PT. Liga Indonesia, Joko Driyono tersebut, Persis diwakili manajer karteker Totok Supriyanto dan sekretarisnya, Sapto Joko Purwadi.

Sebagai perbandingan, lanjut Sapto, ketika dualisme kompetisi masih berputar, PT. LI menggelontorkan subsidi sekitar Rp450 juta per klub di fase grup.
“Kami juga pertanyakan itu, tapi alasannya karena jumlah peserta tambah banyak, maka biaya operasional, seperti menggaji wasit juga akan membengkak, maka subsidi ke klub menjadi hanya kecil. Beda kalau musim lalu memang klubnya hanya sedikit [sekitar 40-an klub],” ungkap Sapto.

Manajemen Persis pun kembali menyayangkan mundurnya jadwal kick-off. Sejatinya, Divisi Utama 2014 dimulai 14 Februari nanti. Namun dengan alasan keamanan, kick-off akhirnya diundur setelah pemilu legeslatif pada 15 April.

“Kalau untuk persiapan tim tentu akan lebih siap kalau mundur. Tapi untuk finansial kami akan rugi, karena semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan sebelum dimulainya kompetisi,” tandasnya. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya