SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Suasana di Pasar Tradisional Patuk terlihat berbeda sehari jelang Imlek. Di pasar yang banyak menyediakan berbagai macam makanan maupun kebutuhan khas masyarakat Tionghoa tersebut, terlihat kesibukan yang berbeda jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Susi, salah satu penjual makanan di Pasar Patuk mengatakan dagangannya mulai ramai sejak Jumat (8/2/2013) lalu. Kue keranjang dan makanan kecil seperti bakpao jadi yang paling dicari masyarakat Tionghoa di sehari menjelang perayaan tahun baru China ini.

“Ramainya sudah dua hari ini, setiap imlek jadi rejeki tersendiri bagi kami,” ujarnya saat ditemui di Pasar Patuk, Sabtu (9/2/2013) pagi.

Ia mengaku sampai kehabisan stok beberapa makanan yang dijualnya, terutama kue keranjang dan sate babi. Dijual Rp23.000 per kilonya, tahun ini, ia mengaku menjual kue keranjang hingga sekitar 20 kilogram per harinya.

Sedangkan untuk sate, jika biasanya ia hanya mampu menjual puluhan sate, di jelang imlek ini, ia mampu menjual hingga ratusan tusuk sate. “Ramai seperti ini biasanya akan terjadi sampai Cap Go Meh atau 15 hari setelah imlek,” jelasnya.

Selain kue keranjang dan berbagai makanan kecil tersebut, amplop angpao juga banyak di cari oleh pembeli. Alasannya, besok pagi (10/2/2013), setelah ritual sembayang untuk leluhur dan makan bersama keluarga, biasanya acara akan dilanjutkan dengan pembagian angpao dari orang yang lebih tua kepada anak-anaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya