Jelang Imlek, Harga Buah Meroket

Ilustrasi

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang buah di Pasar Gede Solo, Cahyadi mengatakan peningkatan penjualan pada H-2 ini mencapai tiga hingga empat kali lipat. Peningkatan penjualan itu sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Meski permintaan pasar naik, penjual masih dapat memenuhi jumlah permintaan itu.

Harga jual buah juga meningkat dua kali lipat. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas anggur hitam Amerika. Jika tahun lalu harganya hanya Rp70.000/kg saat ini harganya mencapai Rp200.000/kg. Kenaikan harga tersebut diakibatkan oleh pembatasan impor yang diberlakukan oleh pemerintah awal tahun ini.

“Di kios saya paling banyak dibeli jeruk impor dari China dan Taiwan. Sepekan ini sudah habis 600 karton,” ujarnya saat ditemui Espos di Pasar Gede, Jumat (8/2/2013).

Sementara itu, pedagang lain, Sunardi juga mengatakan hal senada. Dua hari menjelang Imlek ini kiosnya selalu dipenuhi pembeli. Penjualan meningkat dua hingga tiga kali lipat. Stok buah di pasar juga cenderung stabil meski harganya melonjak tajam.

Beberapa harga komoditas yang naik adalah jeruk dari harga Rp22.000/kg menjadi Rp30.000/kg. Padahal harga normal jeruk impor itu hanya Rp10.000/kg. Harga apel juga naik menjadi Rp225.000/4kg. Harga anggur hitam impor dari Amerika naik dari harga Rp60.000/kg menjadi Rp170.000/kg. Harga buah paling stabil adalah pir senilai Rp25.000/kg.

“Banyak pembeli yang menanyakan anggur hitam dari Amerika itu. Mereka membeli untuk keperluan sembahyang dan hantaran keluarga. Karena harganya tinggi, kami tidak berani mengambil,” terangnya.

Salah satu pembeli, Prayogo mengatakan pihaknya tidak mengurangi pembelian buah meski harga melambung. Pasalnya, buah digunakan untuk sembahyang Imlek. “Mau bagaimana lagi karena sudah kebutuhan ya tetap harus dibeli,” ucapnya.