SOLOPOS.COM - Salah satu penjual hewan kurban Iduladha di Jalan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (7/7/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Perayaan hari raya Iduladha yang tinggal menghitung hari memunculkan fenomena pedagang hewan kurban di sepanjang jalan Kota Semarang. Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peminat hewan kurban didominasi kambing dibandingkan sapi akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (8/7/2022). Hewan kurban yang dijual mayoritas merupakan kambing, mulai dari jenis etawa hingga kaligesing. Bahkan, nampak sejumlah pedagang memilih hanya menjual kambing untuk hewan kurban lantaran peminat sapi menurun drastis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang penjual kambing kurban di Jalan Sekaran, Haji Sodikun, 67, mengatakan tahun ini hanya menstok 30 ekor sapi. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya ia berani menyediakan hingga 50 ekor sapi.

“Sapi penjualanya enggak sama kaya tahun sebelumnya, karena ini kan masih ada PMK. Kalau biasanya saya sampai 50. Tapi sekarang 30 saja enggak habis [hanya 25 terjual],” ujar Sodikun, Jumat.

Sedangkan untuk kambing, Sodikun mengaku peminatnya justru meningkat pada tahun ini. Pasalnya, dari 40 stok yang disediakan, sudah tidak ada yang tersisa.

Baca juga: Libur Iduladha, KAI Semarang Tambah 4 Kereta Api

“Kambing meningkat. Sudah enggak ada sisa. Ini [40] ekor sudah dipesan semua,” beber pria yang sudah berjualan hewan kurban sejak 1996 itu.

Sodikun pun tak menampik bila wabah PMK mempengaruhi kecenderungan masyarakat untuk memilih hewar kurban pada tahun ini, yakni kambing. Sebab, dari puluhan pembeli yang menyambangi lapaknya, rata-rata khawatir saat ditawari membeli sapi.

“Soalnya beberapa pembeli sempat ada yang khawatir buat beli sapi. Karena ada PMK ini, jadi pada memilih kambing,” pungkas dia.

Senada disampaikan penjual hewan kurban lainnya, Sodikin, 72. Ia mengatakan Iduladha kali ini benar benar berat karena dua sapi yang distok jauh-jauh hari hingga kini belum laku terjual.

Baca juga: Muhammadiyah Semarang Salat Iduladha Sabtu Besok, Ini 51 Lokasinya

“Kambing lumayan. Tapi sapi berat, masih wabah, orang banyak yang agak takut pas mau beli. Tahun kamarin lima bisa terjual, ini dua saja enggak laku-laku,” kata Sodikin.

Sodikin juga turut mengurangi stok kambing dan sapi pada tahun ini lantaran masih merebaknya wabah PMK. Dimana sebelumnya, ia bisa menstok 60 ekor kambing, namun kali ini hanya 40 ekor saja.

Sekadar informasi, harga satu ekor sapi dan kambing bervariasi di beberapa tempat, yakni sekitar Rp20 juta hingga Rp22 juta untuk satu ekor sapi dan Rp2 juta hingga Rp5 juta untuk satu ekor kambing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya