SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan hewan menyemprotkan disinfektan di Pasar Hewan Bekonang di Mojolaban, Sukoharjo, Rabu (11/5/2022). (Istimewa-DPP Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Proses pengawasan distribusi hewan ternak di Sukoharjo, Jawa Tengah melibatkan Bhabinkamtibmas di masing-masing desa/kelurahan.

Selain itu, peternak terus mendapatkan edukasi untuk melakukan deteksi dini hewan ternak yang terpapar virus penyakit mulut dan kaki (PMK) menjelang Iduladha 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, saat berbincang dengan Solopos.com di Pendapa Graha Staya Praja (GSP) kompleks Gedung Setda Sukoharjo, Jumat (27/5/2022).

Petugas kesehatan hewan bersama anggota Bhabinkamtibmas akan memperketat pengawasan jalur distribusi hewan ternak yang masuk ke wilayah Sukoharjo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami menggandeng Polres Sukoharjo dalam pengawasan distribusi hewan ternak. Apabila ada ternak yang bergejala terjangkit PMK bisa segera ditangani lebih cepat. Perlu juga isolasi untuk mencegah penularan virus,” kata dia, Jumat.

Baca Juga : PMK & Penutupan Pasar Hewan Tak Pengaruhi Harga Daging Sapi Sukoharjo

Bagas menyebut petugas kesehatan hewan juga akan mengecek surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang wajib dikantongi pedagang hewan ternak. SKKH sebagai dokumen bebas penyakit yang diterbitkan dokter hewan.

Pengetatan distribusi ternak dibarengi dengan penutupan Pasar Hewan Bekonang di Kecamatan Mojolaban selama dua pekan mulai Selasa (24/5/2022) hingga Senin (6/6/2022).

“Tidak hanya Pasar Bekonang, pasar tradisional yang kerap digunakan untuk trasaksi jual-beli hewan ternak juga ditutup. Misalnya, Pasar Gawok di Kecamatan Gatak dan Pasar Tawangsari,” ujar dia.

Tak menutup kemungkinan, pemerintah kabupaten akan memperpanjang lama waktu penutupan sementara pasar hewan apabila kasus PMK di Soloraya kian meluas.

Baca Juga : Sapi dan Kambing di Kartasura Dicek untuk Antisipasi PMK, Hasilnya?

Pola serupa diterapkan di sejumlah daerah di Soloraya, seperti Wonogiri, Sragen, dan Boyolali. Langkah ini bagian dari upaya pencegahan penularan PMK yang menyerang ternak selama beberapa pekan terakhir.

Lebih jauh, Bagas menyampaikan bakal mengumpulkan para peternak untuk memberikan pemahaman ihwal pencegahan penularan virus PMK.

“Antisipasi sejak dini harus dilakukan guna mencegah penularan PMK pada hewan ternak. Para peternak juga harus paham cara pencegahan, penanganan saat hewan ternak terpapar virus,” papar dia.

Disinggung jumlah ternak yang terpapar PMK, Bagas menambahkan ada tiga ekor sapi yang terjangkit PMK selama beberapa waktu lalu. Petugas kesehatan hewan langsung melakukan penanganan khusus dan isolasi agar tak menularkan virus ke ternak lainnya.

Baca Juga : Tak Kantongi SKKH di Pasar Bekonang, Pedagang Sapi Bakal Diminta Pulang

“Sekarang sudah sembuh karena langsung ditangani secara khusus. Satu bulan lagi Iduladha sehingga upaya pencegahan penularan PMK terus dimasifkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya