SOLOPOS.COM - ilustrasi (starword-star.blogspot.com)

Solopos.com, SUKOHARJO – Harga sejumlah barang di pasaran merangkak naik jelang Iduladha. Termasuk besi rongsokan yang biasa digunakan untuk membuat pisau.

Penjual pisau di Pasar Carikan yang berlokasi di Jl. Raya Cuplik-Sukoharjo, Carikan, Kabupaten Sukoharjo, Tutik, Haryati, 48, mengatakan harga bahan baku pembuatan pisau  merangkak naik seiring kenaikan harga kebutuhan pokok yang lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Harga bahan bakunya ikut naik Rp2.000/kilogram. Biasanya kalau bahan baku beli dari besi-besi rosokan itu. Kalau harga biasa, mulai dari Rp10.000-Rp11.000/kilogram. Sekarang Rp12.000-13.000/kilogramnya,” katanya saat dijumpai di kiosnya, Kamis (7/7/2022).

Sementara, Tutik mengatakan penghasilan dari menjual pisau jelang Idhuladha ini tak bisa dipastikan lantaran setiap hari penjualannya berbeda-beda. Dalam sehari dia mampu menjual lima hinga 10 pisau.

“Kalau penghasilannya berapa, susah itu, soalnya tidak pasti. Harga bahan baku tinggi tapi pembeli kalau harganya dinaikkan juga tidak mau, pasti masih di tawar. Harga pisaunya juga berbeda-beda ada yang Rp10.000/biji, Rp15.000/biji, Rp35.000/biji beda-beda,” kata dia.

Baca juga: Harga Jual Besi Ril di Gunungkidul Melonjak

Perempuan generasi ke tiga yang meneruskan penjualan pisau dari kakeknya itu mengaku tak hanya menjual pisau. Dia juga membuka jasa servis pisau, seperti mempertajam atau menghilangkan karat, dan juga menerima permintaan pembuatan pisau yang dikerjakan di tempat.

Menurutnya, waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan pisau juga berbeda-beda tergantung besar kecilnya pisau dan ketebalan besi itu sendiri. Saat ini pisau jagal atau pisau daging menjadi yang paling mahal, mengingat besarnya pisau membutuhkan lebih banyak bahan baku.

“Kalau pisau jagal atau pisau daging itu juga beda-beda harganya, ada yang mulai dari Rp60.000/biji ada juga yang lebih mahal tergantung besar kecilnya,” jelasnya.

Pembeli pisau di tempatnya beragam, mulai dari peternak, penjual daging hingga para petani dan warga biasa. Mengingat Tutik tak hanya menjual pisau, melainkan ada pula sabit, pacul, martil, linggis dan beberapa alat pertukangan lain.

“Kalau [pembeli] paling banyak [dari] penjual daging sama petani, kalau warga biasa juga ada tapi paling hanya satu atau dua, tidak banyak,” ujarnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Meroket, Pemkab Sukoharjo: Kami Tak Bisa Intervensi

Saat ini penjual pisau di pasar itu menurutnya hanya tersisa tiga orang. Satu penjual lain sedang tidak membuka lapak saat Solopos.com mendatangi lokasi setempat, sementara penjual lainnya enggan memberi komentar.

Sementara itu salah seorang pembeli yang juga penjual daging Arif, 42, mengaku datang ke lokasi tersebut untuk membeli beberapa bilah pisau pemotong daging. Harga yang ditawarkan padanya berkisar Rp30.000/biji dengan panjang bilah pisau berkisar 20-25 centimeter.

“Sudah biasa beli di sini [lapak Tutik], biasanya kalau tidak beli disini beli di Pasar Gawok tapi kejauhan. Pisaunya lumayan awet dan tebal ya, sebelum di bawa pulang juga bisa minta diasah lagi untuk memastikan ketajamannya,” jelas dia sambil memilih beberapa pisau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya