SOLOPOS.COM - Ilustrasi debat publik. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo akan menggelar debat publik putaran II Pilkada Solo 2020 di Studio TA TV Solo, Kamis (3/12/2020) malam.

Debat itu akan menjadi kesempatan terakhir bagi kedua pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota untuk adu visi misi dan program. Juga memperbaiki kekurangan saat debat I sebulan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua hari setelah debat, yakni mulai Minggu (6/12/2020) tahapan pilkada memasuki masa tenang. Pasangan cawali-cawawali Solo dan tim pemenangannya tak boleh lagi melakukan aktivitas kampanye selama masa tenang.

Warga Polokarto Sukoharjo Jadi Korban Pengeroyokan Di Halaman Kantor Desa Gentan Bendosari

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Pusat Study Demokrasi dan Ketahanan Nasional LPPM UNS Solo, Sunny Ummul Firdaus, menilai pasangan cawali-cawawali Pilkada Solo 2020 harus bisa memanfaatkan debat publik untuk menyampaikan secara gamblang visi misi dan program mereka.

Sebab ribuan pasang mata warga Solo akan menyaksikan jalannya debat yang disiarkan langsung TA TV itu. Dengan begitu calon pemilih memiliki gambaran figur cawali-cawawali mana yang paling tepat memimpin Solo lima tahun ke depan.

“Debat kedua adalah ajang memperbaiki kekurangan saat debat pertama. Para kandidat bisa mengevaluasi seperti apa respons masyarakat saat debat pertama. Apakah uraian konsep tertangkap jelas warga atau tidak,” ujarnya, Rabu (2/12/2020).

Kecelakaan Timuran Solo Renggut Nyawa Remaja 16 Tahun, Polisi Periksa 4 Orang

Aset Kota

Sesuai tema debat kedua Pilkada Solo 2020, Sunny menilai para cawali-cawawali Solo harus bisa menjelaskan secara rasional konsep dan program kerja. Hal itu terutama terkait upaya mewujudkan kota budaya sesuai dengan kondisi riil serta aset kota ini.

Para kandidat baik pasangan nomor urut 01 maupun 02 harus bisa menjelaskan konsep kolaborasi yang mereka maksud secara rasional. “Dengan siapa harus berkolaborasi, bagaimana mekanismenya, dan benefit untuk kota ini,” urainya.

Bagaimana konsep pembangunan daerah para kandidat akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak kalah penting para kandidat harus bisa menguraikan pada bagian mana kekurangan terkait penguatan civil society saat ini.

Tutup Karena Covid-19, Pelayanan Adminduk KTP dan KK 2 Kecamatan Di Sragen Dialihkan

“Setelah itu para kandidat mesti menjelaskan bagaimana cara membenahi kekurangan tersebut dan mulai dari mana,” kata Sunny.

Terpisah, Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, menyatakan akan menerapkan protokol kesehatan atau prokes ketat saat debat putaran II Pilkada 2020 nanti.

Misalnya dengan membatasi jumlah orang dalam ruangan debat, kewajiban memakai masker, dan penyediaan hand sanitizer atau tempat cuci tangan. Tujuannya untuk mencegah persebaran Covid-19 selama debat berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya