SOLOPOS.COM - David Villa dan John Terry akan saling bersaing di leg kedua. (JIBI/Dok)

Solopos.com, LONDON— Manajer Chelsea, Jose Mourinho, semakin kental dengan metode bermain parkir bus. Namun, pria asal Portugal ini perlu waspada karena musuh Chelsea berikutnya, Atletico Madrid, pun lihai dengan pola pertahanan gerendel itu.

Atletico terlihat memainkan metode pertahanan berlapis ketika bertemu Real Madrid, Barcelona, dan AC Milan musim ini. Jadi jangan heran apabila fans Atletico bakal meminta timnya untuk bermain 1-0 pada leg kedua semifinal Liga Champions, di Stadmford Bridges, London, Kamis (1/5/2014) dini hari WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah ditahan imbang Chelsea tanpa gol pada leg pertama, Atletico memang hanya perlu menang 1-0 untuk menembus partai puncak di Lisbon, 24 Mei mendatang. Anak asuh Diego Simeone ini pun bisa mengadopsi pertahanan ketat plus mengandalkan serangan balik untuk menaklukkan Stamford Bridge yang dikenal angker.

Atletico beberapa kali juga mencoba bermain negatif ketika turun di Liga Primera maupun Liga Champions. Terbukti, tim berjuluk Los Rojiblancos tersebut mencetak kemenangan dengan skor 1-0 selama sembilan laga di musim ini, termasuk ketika terjun di markas Milan dan Madrid.

Ketika menang 1-0 di San Siro (markas Milan) dan Santiago Bernabeu (kandang Madrid), Atletico menempatkan Diego Costa sebagai sosok untuk mencuri gol. Dengan pertahanan kukuh, Costa diharapkan bisa tetap memberi donasi gol lewat serangan balik untuk menjadi kunci kemenangan timnya.

Gol Costa di San Siro terjadi pada 11 menit terakhir. Sedangkan saat melawan Madrid, bomber incaran Chelsea tersebut melesakkan golnya ketika pertandingan baru berjalan menit ke-11. Untuk mencuri kemenangan 1-0 di Stamford Bridge, Atletico bisa mengadopsi metode “mencetak gol dahulu kemudian menerapkan parkir bus” atau sebaliknya “parkir bus dahulu baru mencetak gol”.

“Kami akan menikmati permainan kami sendiri. Ini akan menjadi laga berbeda dibanding ketika kami main di kandang. Mereka tentu akan sedikit lebih keluar,” jelas Costa, dilansir Daily Mail, Selasa (29/4).

Gaya bermain bertahan Chelsea mendapatkan kritikan ketika pasukan London Barat tersebut menaklukkan Liverpool 2-0 pada lanjutan Liga Premier di Stadion Anfield, Minggu (27/4). Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, bahkan menyebut lawannya sengaja memarkir “dua bus” sekaligus di kotak pertahanan timnya.

Meski demikian, taktik Mourinho masih dalam perdebatan. Ada yang sepakat metode permainannya merupakan konsep masterclass tapi tak sedikit yang menilai permainan Chelsea sangat membosankan hingga dilabeli sepak bola “Abad ke-19”. Penggawa The Blues, Andre Schurrle, pun membalas kritikan yang menyerang taktik bosnya.

“Jika orang melihat kami dan berkata ‘Chelsea tidak bisa main’ meski ketika kami menang, ini hanya karena mereka iri dengan kami. Kami merasa ini [taktik permainan Chelsea] brilian, sebuah laga sempurna,” urai Schurrle menanggapi komentar Rodgers dan orang-orang yang mengkritik timnya.

Namun tanpa memiliki tabungan gol tandang di leg pertama, Branislav Ivanovic dkk. dituntut untuk bisa mencetak skor di laga kali ini untuk melangkah ke final. Selain itu, pasukan Mourinho juga tak boleh membiarkan tamunya menang minimal 1-0 atau setidaknya ditahan imbang 1-1. Sebab apabila Atletico bisa memaksa bermain imbang dengan mencetak gol, maka peluang The Blues ke final bakal tamat. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya