Jelang ASEAN Para Games, NPC Indonesia Geber Latihan di Solo

NPC Indonesia gelar Pelatnas di Solo.

Solopos.com, SOLO — Paralimpian yang tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mulai menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Kota Solo. Persiapan ini dilakukan oleh NPC Indonesia untuk menghadapi ASEAN Para Games (APG) 2017 di Malaysia.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Dalam masa persiapan ini banyak paralimpian baru yang ambil bagian. Hal ini dilakukan demi regenerasi atlet ke depan. Meskipun demikian, mereka yang masuk Pelatnas ini berdasarkan nama-nama sesuai dari kebijakan pelatih.

“Mereka yang masuk Pelatnas ini juga melalui degradasi dan promosi. Kami memang harus mempersiapkan diri sedini mungkin untuk meraih hasil lebih baik,” ungkap Humas NPC Indonesia, Heri “Gogor” Isranto, kepada wartawan, Selasa (22/11/2016).

Menurutnya, Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu bisa menjadi acuan dalam mencari bibit paralimpian. Proses regenerasi atlet diusung NPC Indonesia untuk meraih prestasi di masa mendatang.

Pada APG 2015 di Singapura, Indonesia berhasil menjadi runner up di bawah Thailand. Indonesia pulang dengan membawa total 218 medali, yakni 81 emas, 74 perak, dan 63 perunggu. Di sisi lain, Indonesia mewaspadai berbagai faktor teknis maupun nonteknis yang dilakukan tuan rumah.

Pada APG 2017 muncul wacana Malaysia tak akan mempertandingkan sejumlah cabang olahraga (cabor) seperti catur, menembak, dan panahan. Hal ini disinyalir lantaran tuan rumah minim paralimpian di cabor tersebut. Alhasil, sejumlah negara melancarkan protes terkait keputusan sepihak yang memilih mengeliminasi cabor-cabor ini.

“Kami sempat akan memboikot APG 2017 kalau terlalu banyak cabor berpotensi medali emas harus ditiadakan. Catur jadi andalan kita dan target dapat 11 emas. Pada APG sebelumnya cabor ini dapat sembilan emas. Sedangkan panahan dapat 1-2 emas. Sementara menembak realistisnya mungkin perak,” jelasnya.