SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, meminta pemerintah segera memperbanyak rest area untuk melayani pemudik menjelang libur Lebaran 2019.

Menurut mantan Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia itu, rest area baru sebaiknya didirikan di luar jalur tol, namun dekat dengan exit atau gerbang tol.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Rest area di luar tol yang berdekatan dengan gerbang tol lebih memungkinkan untuk mengantisipasi akan banyaknya pemudik yang ingin beristirahat. Rest area tersebut dapat difasilitasi pemerintah daerah [pemda] setempat. Keberadaan rest area di sepanjang tol tidak akan mampu memenuhi kebutuhan semua pemudik yang melintas di tol,” ujar Djoko kepada Semarangpos.com, Minggu (5/5/2019).

Djoko mengatakan berdasarkan prediksi Balitbang Perhubungan, tahun ini pemudik dari wilayah Jakarta, Bogor, Depot, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang menggunakan mobil pribadi mencapai 4.300.346 orang.

Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 1.000.080 kendaraan akan memilih menggunakan tol. Sementara sisanya, sekitar 273.418 mobil akan memilih melewati jalur pantura, 119.833 mobil menggunakan jalur alternative, 88.335 mobil menggunakan jalan tol Trans Sumatra, 84.830 mobil menggunakan jalur pantai selatan, dan 33.651 mobil melintas di jalur lintas tengah Jawa.

“Keselamatan pemudik harus jadi perhatian, meski pun saat mudik Lebaran angka kecelakaan cenderung turun hingga 30% dibanding hari biasa. Tapi, potensi ban pecah bisa tinggi, apalagi permukaan tol merupakan jenis jalan rigid pavement yang tidak dilapisi aspal. Oleh sebab itu, setiap pemudik yang lewat tol disarankan beristirahat antara 2-3 jam,” beber Djoko.

Dalam kesempatan itu, Djoko juga mengimbau kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk beristirahat sekitar satu jam saat melakukan perjalanan mudik Lebaran. Pemudik sepeda motor juga diimbau tidak membawa anak-anak atau muatan berlebihan saat melakukan perjalanan.

“Perjalanan jarak jauh ke Jateng dan Jatim sebaiknya memanfaatkan mudik gratis lewat kapal laut. Tujuannya, untuk menjaga keselamatan dibanding menggunakan motor. Motor bisa diangkut dengan kapal laut,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya