SOLOPOS.COM - Kendaraan berhenti di traffic light simpang tiga Prambanan, Minggu (3/7/2016) siang. Kondisi arus lalu lintas pada H-3 Lebaran di Klaten masih ramai lancar. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah pusat telah membuka keran arus mudik di tahun 2022. Kabupaten Klaten diprediksi menjadi salah satu daerah yang menerima limpahan pemudik menuju ke beberapa wilayah di Soloraya serta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, terdapat beberapa lokasi tergolong rawan kemacetan di Jl. Solo-Jogja yang terjadi bersamaan momentum arus mudik mendatang. Di antara lokasi tersebut berada di Prambanan dan Delanggu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kawasan Prambanan tergolong daerah rawan kemacetan lalu lintas karena di lokasi ini terdapat Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan. Saat momentum arus mudik dan Lebaran, kompleks TWC sering dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Soloraya dan beberapa daerah lain di Tanah Air. Penataan parkir di kawasan Prambanan perlu dipersiapkan secara matang guna mencegah potensi kemacetan yang semakin parah.

Baca Juga: Hati-Hati Lur! Lalu Lintas Klaten Diprediksi Padat Saat Arus Mudik

Lokasi rawan kemacetan di kawasan Prambanan, tepatnya berada di di simpang tiga dekat Poslantas Prambanan. Persimpangan itu menjadi jalur utama memasuki wilayah Jogja serta kawasan parkir TWC Prambanan.

Daerah lain yang termasuk rawan kemacetan lalu lintas berada di Delanggu. Hampir sama dengan Prambanan, tata cara parkir kendaraan yang biasa memakan bahu jalan sering mengakibatkan kawasan ini rawan kemacetan saat arus mudik dan Lebaran.

Terlebih, di kawasan ini terdapat jembatan di jalan lingkar barat Kecamatan Delanggu yang ambles sejak November 2021. Hingga kini, jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki. Dikhawatirkan, amblesnya jembatan bakal membikin kemacetan di jalan kota kecamatan saat Lebaran mendatang.

Baca Juga: PascaKecelakaan Beruntun di Perbatasan 3 Kabupaten, Ini Harapan Warga

Jembatan yang ambles berada di Dukuh Gatak, Desa Krecek, Kecamatan Delanggu. Lokasi jembatan berada di jalan lingkar Delanggu yang merupakan jalur kendaraan berat. Lantaran jembatan ambles, arus lalu lintas, terutama kendaraan roda empat dialihkan melalui jalan raya Jogja-Solo melewati kota Kecamatan Delanggu.

Camat Delanggu, Jaka Suparja, mengatakan jembatan itu berada di jalan berstatus kabupaten. Kerusakan jembatan sudah terjadi selama hampir enam bulan. Setelah jembatan rusak, arus lalu lintas dialihkan melalui jalan raja Solo-Jogja melewati kota kecamatan di Delanggu.

“Tentu dampaknya ada. Jalan protokol jadi repot. Kalau ada truk pasir macet di sana, kami khawatir lebaran masih seperti itu. Kondisi arus lalu lintas akan sangat repot,” kata Jaka saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (2/4/2022).

Baca Juga: Warga Solo Meninggal Kecelakaan di Jl. Solo-Jogja, Begini Kata Polisi

Selain di Delanggu dan Prambanan, lokasi rawan kemacetan di Klaten juga berpotensi terjadi di persimpangan Jatinom, tepatnya di depan Koramil. Persimpangan itu menjadi daerah pertemuan menuju Kecamatan Karanganom atau objek wisata air di Polanharjo dan Tulung serta jalur alternatif menuju Boyolali dan sekitarnya.

Setiap pasaran Legi pada penanggalan Jawa, kawasan Jatinom kian ramai lantaran pedagang dan pembeli berdatangan ke Pasar Legen di lapangan Bonyokan. Lapangan itu berada di tepi jalur utama Jatinom.

Perlintasan Pemudik

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan Klaten bakal menjadi perlintasan pemudik ke sembilan kabupaten/kota setelah keluar dari jalur tol. Meski jumlah pemudik yang tiba di Klaten belum diketahui pasti, sesuai survei jumlah pemudik yang bakal ke Jawa Tengah diperkirakan mencapai 23,5 juta pemudik.

Baca Juga: Polres Klaten Buru Pemotor Salah Jalur Jalan Solo-Jogja, Ini Hukumannya

“Menuju ke DIY itu ada lima kabupaten dan Jawa Tengah itu empat kabupaten. Jadi jalur-jalur ke arah itu diminta dihitung betul termasuk menyiapkan rekayasa lalu lintas. Juga perlu ada prediksi puncak arus mudik itu diperkirakan kapan,” kata Jajang, kepada Solopos.com, Jumat (15/4/2022).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, menjelaskan antusiasme pemudik melalui tol sangat tinggi. Klaten menjadi salah satu daerah perlintasan yang menghubungkan dua pintu tol Solo-Jakarta, yakni di Kartasura dan Boyolali. Kondisi itu menjadikan Klaten diprediksi bakal menerima limpahan pemudik yang menuju ke Klaten maupun ke berbagai daerah.

“Pemudik ke arah Purworejo, Kulonprogo, Bantul, Jogja, Sleman, sebagian Wonogiri dan Sukoharjo lewatnya Klaten,” kata Supriyono, Jumat (15/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya