SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound ke posisi 6.880–6.900 pada perdagangan hari ini, Jumat (6/1/2023).

Secara teknikal, Tim Riset Phintraco Sekuritas menyebutkan adanya intraday rebound terbatas jelang penutupan Kamis (5/1/2023) membuka peluang technical rebound pada IHSG di Jumat (6/1/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Level resistance IHSG berada pada angka 6.780 dengan pivot di posisi 6.700 dan level support berada pada 6.600,” kata mereka dalam riset harian, Jumat (6/1/2023).

Rebound harga minyak di Kamis juga berpotensi meredam aksi jual pada saham-saham energi di Jumat (6/1/2023). Dengan demikian, pelemahan IHSG juga diperkirakan lebih terbatas mengingat aksi sell-off pada sejumlah saham emiten energi menjadi salah satu penekan utama IHSG kemarin.

“Selain itu, mayoritas indeks regional ditutup menguat di Kamis (5/1/2023), berlawanan dengan IHSG. HSI (+1,27 persen), SSEC (+1,01 persen), Nikkei (+0,40 persen) dan KOSPI (+0,38 persen). Kondisi ini juga berpotensi meredam tekanan jual IHSG di akhir pekan ini,” lanjut mereka.

Seiring dengan potensi IHSG yang rebound, beberapa saham menjadi pilihan Phintraco Sekuritas untuk dicermati potensi rebound pada MIKA, SSMS, BBTN dan MAPI, serta peluang speculative buy di BBCA dan BBRI.

Sementara Analis Teknikal Samuel Sekuritas William Mamudi mengatakan jika IHSG breakdown maka target support berikut bisa ke 6.500.

Pada perdagangan hari ini, William merekomendasikan saham CPIN, UNVR, AMRT dengan rating trading buy sedangkan PNBN dengan rating trading sell.

“Day Trading Picks LQ45: CPIN, UNVR, AMRT dan Non-LQ45: PNBN,” katanya dalam riset harian, Jumat (6/1/2023).

Sebelumnya, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore jatuh di tengah menguatnya bursa saham regional Asia.

IHSG ditutup melemah 159,4 poin atau 2,34 persen ke posisi 6.653,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 18,87 poin atau 2,03 persen ke posisi 909,66.

“Untuk pelemahan IHSG hari ini kami mencermati ada beberapa hal. Pertama adalah pelemahan harga komoditas minyak dunia dan beberapa waktu lalu batu bara juga terkoreksi. Hal tersebut diakibatkan adanya rencana China untuk membuka kembali impor batu bara dari Australia,” kata Analis Senior MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/1/2023).

Sementara itu, lanjut Herditya, faktor yang mendorong pelemahan indeks yaitu sinyal hawkish bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), dalam kebijakan moneternya untuk beberapa waktu ke depan guna menurunkan angka inflasi sesuai target dua persen.

“Dengan adanya sinyal tersebut, maka nampaknya ada shifting aset dari pasar saham ke pasar obligasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya outflow di market sebesar Rp877 miliar per perdagangan kemarin,” ujar Herditya.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam 5,48 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing turun 2,83 persen dan 2,62 persen. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor kesehatan sebesar 0,45 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu UNTR, MREI, RDTX, CPIN, dan MIKA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni MKPI, ITMG, BYAN, GGRM, dan TCPI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.305.327 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,16 miliar lembar saham senilai Rp14,23 triliun. Sebanyak 90 saham naik, 518 saham menurun, dan 94 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya