SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik. (Solopos/Whisupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menegaskan masyarakat tidak perlu memperlakukan pemudik berlebihan. Meski demikian dia paham betul kedatangan puluhan ribu pemudik ke Wonogiri di tengah pandemi corona membuat warga cemas.

Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek meminta warga tidak memandang pemudik sebagai pembawa virus. Meskipun mereka berasal dari wilayah terpapar Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya tidak seharusnya perantau diperlakukan berlebihan. Sebab orang yang sudah lama berdiam di Wonogiri pun tidak dijamin bebas dari infeksi Covid-19.

Artinya bukan hanya perantau yang berpotensi terinfeksi virus corona, melainkan juga penduduk setempat.

Tenang! Masyarakat Jateng Bakal Dapat Bantuan Selama Darurat Corona

Bupati Jekek menilai lebih baik setiap individu mencegah penularan. Pemudik di Wonogiri diimbau  secepatnya melapor kepada ketua rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW).

Selanjutnya pemudik Wonogiri diharapkan memeriksakan diri ke puskesmas untuk deteksi dini terinfeksi virus corona atau tidak. Setelah menjalani tahapan itu, mereka disarankan tinggal di rumah.

Apabila mengalami gangguan kesehatan, seperti demam dan batuk, pemudik maupun wwarga Wonogiri lainnya diharapkan segera melapor ke puskesmas agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Bukan Lockdown, Jokowi Minta Social Distancing Lebih Besar & Ketat

Jika gejala tak kunjung membaik, maka petugas medis akan merujuk pasien ke RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri sebagai RS lini kedua penanganan virus corona.

Jimat Tolak Corona

Bupati Jekek juga mengimbau warga tidak menggunakan jimat tolak bala untuk menangkal corona Dia tidak menampik masih banyak orang mempercayai kekuatan benda berbau mistis seperti jimat untuk tolak bala corona.

Pasalnya, sampai saat ini masih ada orang di Wonogiri yang menggunakan akik atau akar bahar sebagai jimat untuk tolak bala corona.

Hal itu dia sampaikan saat memberi pemahaman kepada warga melalui radio di studio Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Giri Swara Wonogiri, Senin (30/3/2020).

Warga Wonogiri Tolak Bala Corona Pakai Jimat, Jekek: Gak Mempan

Dia menegaskan jimat tidak mempan menangkal atau menolak bala virus corona yang menyebar di Wonogiri.

Menurut Bupati Jekek, virus corona hanya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih, sehat, dan melaksanakan imbauan pemerintah.

Jekek menegaskan lebih baik warga dan pemudik Wonogiri rutin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dari pada merapal mantra.

Update! Pasien Positif Corona Indonesia Tembus 1.414 Kasus, Jateng Tambah 17

Selain itu, tinggal di rumah juga lebih efektif memutus rantai penularan virus corona daripada pergi ke tempat yang dianggap wingit.

“Jangan pula percaya informasi yang belum bisa diketahui kebenarannya seputar Covid-19. Contohnya informasi virus hanya bisa menginfeksi pada pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB, karena siang virus mati akibat terkena sinar matahari. Itu menyesatkan. Persebaran virus itu tak mengenal waktu dan tempat, sehingga pancegahan mesti dilakukan setiap saat,” terang Bupati Jekek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya