SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><b>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;&nbsp;</b> Berdandan ala prajurit Mahapahit, sosok berpawakan tinggi itu berdiri tegap di panggung Marina Convention Center, Kota Semarang, Selasa (25/9/2018) malam. Sambil mengangkat keris, ia lantas mengucapkan sumpah yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada, yakni Sumpah Palapa.</p><p>Ikrar Mahapatih Gajah Mada itu merupakan salah satu adegan yang ditampilkan 500 mahasiswa penerima Djarum Beasiswa Plus, atau Beswan Djarum bertajuk Jejak Kirana Nusantara. Pementasan itu menjadi acara Malam Dharma Puruhita atau puncak kegiatan pembekalan <em>soft skill Nation Building </em>bagi Beswan Djarum.</p><p>Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Laksmi C. Lestari, menyebutkan pentas kolosal selalu ditampilkan di akhir kegiatan pelatihan <em>soft skill</em> Beswan Djarum. Kali ini pertunjukan dibuat lebih spesial karena menampilkan perjalanan bangsa Indonesia dari masa ke masa.</p><p>Tak hanya sosok Gajah Mada yang ditampilkan dalam pementasan itu. Tokoh seperti Laksamana Ceng Ho yang datang ke Indonesia pada abad ke-14, &nbsp;Pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, Soekarno-Hatta yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, hingga generasi muda zaman kini yang selalu berkutat dengan gawai dan media sosial dan <em>hoax</em> juga ditampilkan dalam pertunjukan yang dirancang koreografer kondang, Denny Malik itu.</p><p><img src="http://img.solopos.com/upload/img/Beswan%20Djarum%20I.jpg" alt="Salah satu adegan drama kolosal Beswan Djarum di Semarang, Selasa (25/9/2018). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)" width="600" height="400" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" /></p><p>"Dengan pertunjukan ini kami berharap penerima beasiswa menjadi lebih bangga dengan negaranya. Membangun wawasan kebangsaan yang terpenting adalah kebanggaan dengan negara. Dan apa yang menjadi kebanggaan bangsa kita coba kami sajikan dalam pementasan kolosal ini," tutur Laksmi saat dijumpai<em> Semarangpos.com</em>, Rabu malam.</p><p>Pentas kolosal Jejak Kirana Nusantara bukanlah satu-satunya kegiatan yang diberikan kepada Beswan Djarum 2017/2018. Selama satu tahun, para penerima beasiswa itu juga menjalani berbagai kegiatan seperti Diskusi Kebangsaan, <em>Cultural Visit</em> ke Kudus, <em>Character Building, Leadership Development, Competition Challenges, Internasional Exposure</em>, hingga <em>Community Empowerment.</em></p><p>Program Director Bakti Djarum Foundation, Primadi H. Serad, mengatakan Djarum Beasiswa Plus diberikan demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dirintis sejak 1984, beasiswa sudah diberikan kepada 10.825 mahasiswa berprestasi di lebih dari 121 perguruan tinggi.</p><p><img src="http://img.solopos.com/upload/img/Beswan%20Djarum%20III.jpg" alt="Salah satu adegan drama kolosal Beswan Djarum di Semarang, Selasa (25/9/2018). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)" width="600" height="400" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" /></p><p>Untuk mendapatkan beasiswa itu, mahasiswa harus memenuhi berbagai persyaratan seperti IPK di atas 3,00, serangkaian tes seperti seleksi administrasi, tes tulis, uji kinerja berkelompoj, serta wawancara.</p><p>"Beswan Djarum ditempa untuk menjadi manusia Indonesia yang tangguh, disiplin, mandiri, dan memiliki wawasan masa depan sebagai calon pemimpin bangsa," ujar Primadi.</p><p><strong><i><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</i></strong><b></b></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya