SOLOPOS.COM - Ilustrasi Harimau. (Freepik)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Keberadaan satwa liar jenis harimau yang kabarnya muncul di area persawahan di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), hingga saat ini masih misterius. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng telah melakukan penelusuran terkait informasi kemunculan kawanan harimau di Banjarnegara itu. Berikut hasil penelusuran BKSDA Jawa Tengah (Jateng) terkait kabar kemunculan harimau itu yang sempat membuat heboh warga sekitar.

Kabar kemunculan harimau di area persawahan atau perkebunan milik warga di Banjarnegara ini kali pertama disampaikan seorang warga bernama Ruswanto, 65, asal Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan. Ruswanto dua kali melihat kawanan harimau, yang terdiri dari satu ekor indukan dan tiga ekor anakan muncul di lahan perkebunan atau hutan pangawaren saat mencari rumput, yakni pada 18 Mei dan 20 Mei 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak hanya Ruswanto, kabar kemunculan harimau juga disampaikan warga lain bernama Khanan saat tengah mengendarai sepeda motor pada Sabu (21/5/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

Atas dasar itu, BKSDA Jateng pun langsung melakukan penelusuran di lokasi kejadian. Meski demikian, selama beberapa hari melakukan penyelidikan, BKSDA Jateng tidak menemukan adanya tanda-tanda harimau Jawa, yang diklaim telah punah sejak 1980-an silam, maupun macan tutul.

BKSDA Jateng hanya menemukan jejak satwa karnivora di dekat pematang sawah berukuran 5 hingga 7 sentimeter (cm) dan 3 cm.

Baca juga: Harimau Dikabarkan Muncul di Banjarnegara, Ini Kata BKSDA Jateng

Meski demikian, berdasarkan kajian bersama Direktur Peduli Karnivora Jawa (PKJ), Didik Raharyono, disimpulkan jika jejak satwa karnivora yang ditemukan tim BKSDA Jateng itu bukanlah milik harimau, macan tutul, maupun satwa keluarga kucing lainnya.

Hal ini dikarenakan dalam jejak tapak kaki yang ditemukan itu muncul bentuk kuku. Sementara satwa keluarga kucing, seperti harimau maupun macan tutut tidak pernah memunculkan kuku saat berjalan.

“Terkait hal ini, BKSDA Jawa Tengah akan melaksanakan monitoring satwa melalui pemasangan camera trap,” tulis Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Konservasi Wilayah II Pemalang BKSDA Jateng, Heru Sunarko, dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Jumat (27/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya