SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN—Perbaikan tanggul Kali Ujung yang jebol di tiga titik di Desa Sembung, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah hingga kini belum dimulai. Kerusakan tanggul itu mengancam menggenangi 75 hektare lahan pertanian di empat desa.

Kepala Desa Sembung, Dwi Utomo saat ditemui wartawan di sela-sela kesibukannya, Selasa (25/10) mengatakan, jebolnya tanggul Kali Ujung tersebut sudah terjadi pada musim hujan 2010 silam. Menurutnya, tahun ini sebenarnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sudah mengalokasikan dana untuk perbaikan tanggul dan normalisasi Kali Ujung. Akan tetapi, memasuki akhir bulan Oktober ini, proyek tersebut belum juga dimulai. Padahal, terdapat 75 hektare lahan pertanian di empat desa yang terancam tergenang air luapan dari Kali Ujung.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Jebolnya tanggul Kali Ujung tahun lalu sudah menggenangi lahan pertanian di empat desa yakni Sembung, Brangkal, Melikan, dan Pacing. Akhir-akhir ini sudah turun hujan, bukan tidak mungkin lahan pertanian itu kembali tergenang air,” kata Utomo.

Camat Wedi, Endro Susilo mengatakan jebolnya Kali Ujung dikarenakan tingginya sedimentasi pada anak Sungai Dengkeng itu. Menurutnya, jika debit air di Sungai Dengkeng tinggi, biasanya air akan mengalir ke Kali Ujung. Akibatnya, tanggul Kali Ujung tak mampu menahan limpahan air dari Sungai Dengkeng. “Kami berharap proyek perbaikan ini segera dilakukan. Kami khawatir, datangnya musim hujan akan membuat perbaikan tanggul itu terkendala,” kata Endro.(JIBI/SOLOPOS/mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya