SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa bumi. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Selatan Pulau Jawa tercatat pernah diguncang gempa dahsyat berkekuatan lebih dari magnitudo 8 di zona megathrust. Gempa sebesar itu pun berpotensi menimbulkan tsunami yang dahsyat.

Namun, akankah gempa di zona megathrust dengan kekuatan dahsyat semacam itu bakal terulang di Pulau Jawa?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, total ada sekitar 10 gempa berkekuatan besar yang bersumber dari zona megathrust yang pernah mengguncang selatan Jawa.

Baca juga: Gara-Gara Kambingnya Masuk Rumah, Ayah dan Anak Ditembak Mati Tetangga

Ekspedisi Mudik 2024

“Gempa besar dengan magnitudo 7,0 dan 7,9 yang bersumber di zona megathrust selatan Jawa sudah terjadi tujuh kali, yakni tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1973 (M7,3), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8) dan 2009 (M7,3). Sementara yang berkekuatan magnitudo 8,0 atau lebih besar sudah tiga kali, yakni 1780 (M8,5), 1859 (M8,5), dan 1943 (M8,1),” tutur pria yang akrab disapa Ajie itu kepada
Semarangpos.com/JIBI, Rabu (27/1/2021).

Kendati demikian, Ajie meminta masyarakat untuk tidak khawatir. Riwayat gempa dahsyat di zona megathrust itu membuktikan bahwa gempa besar bisa terjadi kapan saja di Pulau Jawa dan daerah sekitarnya.

“Karena memang banyak sumber-sumber kegempaan yang dapat memicu gempa tektonik. Namun kapan terjadinya, hingga saat ini belum ada yang bisa memprediksi secara pasti. Jadi, masyarakat tidak perlu cemas. Yang penting selalu meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi. Insyallah mandali [aman dan terkendali],” ujar Ajie.

Baca juga: Begini Wujud Daihatsu Xenia Setelah Seruduk Honda Beat Hingga Masuk Parit di Sukoharjo

Ajie menambahkan di Jawa, khususnya Jawa Tengah (Jateng) memang memiliki potensi gempa. Hal itu karena di daratan Jateng saat ini terdapat 7 sesar aktif yakni Sesar Baribis-Kendeng, Ungaran 1, Ungaran 2, Pati/Lasem, Muria, Ajibarang, dan Merapi-Merbabu.

Titik Episentrum

Bahkan dari catatan BMKG Jateng, sepanjang Januari ini ada 22 kejadian gempa di Jateng. Dari 22 gempa itu, satu di antaranya cukup besar yakni berkekuatan magnitudo 5.

“Gempa magnitudo 5 itu cukup dirasakan masyarakat pada 14 Januari lalu. Titik episentrumnya ada di sekitar Purwokerto. Penyebabnya Sesar Ajibarang,” ungkap Ajie.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: 27 Januari 1888 National Geographic Didirikan

Kendati demikian, Ajie meminta masyarakat tidak khawatir. BMKG saat ini sudah memasang peralatan Warning Receiver System (WRS) untuk mendeteksi terjadinya gempa.

“Total ada 16 lokasi yang kita pasang WRS. Alat ini akan langsung memberikan informasi begitu terjadinya gempa, maupun dampaknya. Dengan peralatan ini, BMKG bisa langsung memberikan peringatan kepada masyarakat agar segera melakukan mitigasi bencana,” tutur Ajie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya