SOLOPOS.COM - Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto, dalam konferensi pers Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Selasa (10/11/2015). (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Java Integrated Industrial and Port Estate menyiapkan lahan untuk pembangunan balai latihan kerja demi tersedianya tenaga kerja yang memadai.

Madiunpos.com, GRESIK — Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), kawasan industri garapan anak usaha PT Pelindo III dengan AKR Corporindo, akan menyiapkan lahan untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) sejalan dengan program penciptaan lapangan kerja melalui sinergi investasi dengan pondok pesantren di JIIPE Gresik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto mengatakan rencana tersebut merupakan upaya dari masyarakatnya. Apalagi, Gresik dikenal sebagai kabupaten santri sehingga dari total kebutuhan 60.000 tenaga kerja di JIIPE diperkirakan bakal menyerap 30% tenaga kerja dari pesantren.

Ekspedisi Mudik 2024

“BLK akan kami buat, sehingga betul-betul ada nilai tambah dan bisa menekan cost, baik bagi perusahaan yang berdiri di JIIPE sudah tidak perlu jauh-jauh dan keluar cost untuk mencari pekerja,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (10/11/2015).

Dalam perencanaanya, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) bakal menyiapkan lahan sedangkan pembangunannya akan dilakukan oleh Kementerian Perindustrian. Hanya saja, rencana tersebut masih dimatangkan, termasuk luasan lahan, desain bangunan, kapasitas bangunan serta tenaga pengajarnya.

Diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama dengan Kementerian Agama melakukan kerjasama untuk mendorong peningkatan investasi yang memberi manfaat bagi pondok pesantren dan sekolah-sekolah yang di bawah binaan Kemenag. Direncanakan, program penciptaan lapangan kerja dari pendidikan pesantren Gresik tersebut akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada Rabu 11 November 2015.

Diharapkan Dicontoh
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan pihaknya akan mendorong kawasan industri lain untuk melakukan hal sama dengan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang akan menyerap tenaga kerja pesantren. “Pada intinya BKPM mendorong adanya kawasan industri yang terintegrasi. Saat ini Indonesia punya 90 kawasan industri, dan dalam RPJM 5 tahun ini pemerintah mencanangkan 15 kawasan industri, salah satunya JIIPE,” katanya.

Dia menambahkan BKPM juga siap memfasilitasi pembangunan JIIPE agar bisa terkoneksi dengan jalur kereta api dan jalan tol, apalagi minat investor terhadap JIIPE sangat tinggi. “Beberapa perusahaan asing sudah datang mampir dulu ke BKPM, dan berupaya membantu investor memilih kawasan industri mana yang potensial untuk ditempati,” imbuhnya.

Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, Bambang Setiono menambahkan saat ini lahan di JIIPE telah terjual 25 ha, sebagian di antaranya akan dihuni oleh perusahaan asing. “Pada pembangunan JIIPE tahap 1 ini kami upayakan selesai sampai akhir 2016 karena kebutuhannya bertahap, dan sampai April 2016 sudah ada aktivitas pengapalan dari industri yang sudah membangun di JIIPE,” ujarnya.

Sebagai informasi, proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang berada di Manyar, Gresik itu dikembangkan di atas lahan 1.761 ha. Luas tersebut dibagi untuk industri otomotif, industri pengolahan crude palm oil (CPO), dan industri ringan serta berat lainnya. Pengembangan lokasi industri dilakukan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, perusahaan yang 60% sahamnya dimiliki AKR Corporindo dan sisanya Pelindo III.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya