SOLOPOS.COM - Peserta pameran nasional The 9th Java Expo 2014 menyiapkan stan di Pagelaran Keraton Solo, Selasa (13/5/2014). Pameran yang akan dibuka Rabu (14/5/2014) besok, diikuti 200 peserta dari BUMN, instansi pemerintah, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pameran Nasional The 9th Java Expo 2014 yang diikuti 200 peserta dari BUMN, UMKM mandiri, instansi pemerintah, dan lain-lain di Pagelaran Keraton Solo pada Rabu-Minggu (14-18/5/2014) akan dibuka pukul 19.00 WIB.

Pameran yang mengusung tema Pakai Produk Dalam Negeri Wujud Kemandirian Negeri Yang Berdikari ini gratis alias tidak memungut biaya karcis masuk lokasi pameran. Rencana pameran rutin setiap tahun itu akan dibuka Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, atau yang mewakili dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Selanjutnya pameran akan dimulai pukul 09.00 WIB-21.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panitia Pameran Nasional The 9th Java Expo 2014, Daryono, menyampaikan pameran diharapkan mendongkrak semangat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) meningkatkan mutu produk. Sehingga pelaku UMKM memiliki daya saing tinggi saat bertemu dengan pelaku dari wilayah lain di luar Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

“UMKM silakan memetik pengalaman saat pameran karena bertemu pelaku UMKM dari luar Solo. Terutama peningkatan mutu produk supaya dapat bersaing dan mempunyai standar. Pameran ini strategis supaya teman-teman pelaku [UMKM] menyiapkan diri dengan persaingan global,” kata Daryono saat dihubungi Solopos.com, Selasa (13/5/2014).

Daryono mengaku mengundang komunitas perajin permainan anak di Soloraya. Dia menaruh harapan besar perajin dan pemerintah memiliki kesadaran untuk meningkatkan kualitas produk. Hal itu karena mereka akan menghadapi persaingan global. Daryono berharap pemerintah dapat menangkap persoalan yang dihadapi UMKM melalui pameran. Pemerintah tidak perlu mengunjungi masing-masing UMKM karena mereka berkumpul di lokasi.

“Sinergi pemerintah dan UMKM melalui pameran. Kami berharap ada langkah strategis, riil, dan berkesinambungan terhadap peningkatan kualitas produk UMKM. Supaya [UMKM] bisa berdaya saing dengan produk lain. Pemerintah sebagai pembuat regulasi diharapkan lebih peka terhadap permasalahan,” imbuh Daryono.

Sementara itu dihubungi secara terpisah Project Manager Pameran Nasional The 9th Java Expo 2014, Hernawan, menambahkan pameran terselenggara hasil kerja sama Sinergi Event, Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Solo. Dia mengungkapkan tidak ada pengelompokan peserta pameran.

Hal itu dilakukan supaya pengunjung tidak terkotak-kotak dan dapat menikmati 100 stan yang disediakan. Kecuali stan yang mempertontonkan proses pembuatan kerajinan kuningan, cobek dari batu, dan lain-lain. “Peserta dilarang memasang paku di setiap stan di lokasi pameran karena mereka berada di lokasi cagar budaya. Keamanan menggandeng tenaga dari luar,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya