SOLOPOS.COM - Para kades di Kabupaten Sragen mengikuti pelaksanaan bimtek yang digelar di Bali yang berakhir pada Sabtu (12/11/2022). (Istimewa/DPMD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Para kepala desa (kades) dari 196 desa di Bumi Sukowati melawat ke Bali sejak Rabu (9/11/2022) malam dan kembali ke Sragen pada Sabtu (12/11/2022) ini. Mereka belajar tentang pengelolaan desa wisata dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Pulau Dewata dengan anggaran desa masing-masing senilai Rp2,5 juta per desa.

Penjelasan itu diungkapkan Kabid Penataan dan Pembinaan Administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sragen, Supriyadi, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (12/11/2022). Supri, sapaan akrabnya, menyampaikan kades-kades berangkat ke Bali pada Rabu malam dan pada Sabtu siang sudah perjalanan kembali ke Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengungkapkan kepergian para kades ke Bali itu dalam rangka bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas aparatur untuk kades yang dibiayai dari anggaran desa. “Anggarannya per desa Rp2,5 juta. Selama di Bali, para kades itu belajar tentang evaluasi penggunaan dana di desa pada 2022. Mereka juga belajar tentang penggunaan dana 8% untuk Covid-19 di 2022 serta prioritas penggunaan dana desa di 2023 sesuai dengan Peraturan Menteri Desa PDTT [Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi] No. 8/2022,” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Supri mengatakan selain itu para kades juga belajar mengenai pengelolaan BUMDes Bhuana Utama di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Di Desa Panji itu pula, kata Supri, para kades juga belajar mengelola Desa Wisata Panji yang dilakukan BUMDes dan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) desa setempat.

Baca Juga: Setelah Naik Batara Kresna, Ini 5 Lokasi Wisata Murah di Dekat Stasiun Wonogiri

“Bimtek itu termasuk membuka wawasan para kades mengenai Desa Wisata Panglipuran yang dikenal sebagai desa terbersih yang mendunia di wilayh Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Tidak semua dari 196 kades itu ikut karena ada beberapa desa yang diwakilkan tetapi desa mana saja, saya tidak hafal,” jelasnya.

Dia mengungkapkan dengan kegiatan bimtek itu harapannya para kades dapat menyusun APBDes 2023 sesuai regulasi yang ada. Dia berharap para kades juga dapat mengelola BUMDes dengan baik sebagai salah satu sumber pendapatan asli desa (PADes). “Bimtek itu tidak setiap tahun tetapi tergantung kebutuhan dan anggaran,” katanya.

Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Sragen, Siswanto, saat dihubungi Espos, Sabtu, mengatakan kegiatan di Bali belum selesai tetapi pada Sabtu sore sudah pulang.

Baca Juga: Pesona Desa Wisata Gombang Boyolali, Tawarkan Panorama Pantai di Tengah Kota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya