Jakarta [SPFM], Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Hartind Asrin, menyatakan rencana hibah pesawat F16, tidak terpengaruh dengan jatuhnya Fokker 27, di permukiman Kompleks Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kementerian Pertahanan juga tidak khawatir, peluang kecelakaan karena usia pesawat, walau pesawat F16 juga berusia tua, dan merupakan bekas pesawat militer Amerika Serikat. Rencananya, sebanyak 24 pesawat tempur ini, sudah masuk ke skuadron penerbang secara bertahap, mulai 2014 mendatang. Dengan upgrade dari Blok 25, menjadi setara Blok 52, pesawat juga akan dilengkapi persenjataan pertempuran udara ke udara (dog fight), jarak dekat dan jauh serta persenjataan, dari udara ke permukaan. Bagian yang di-upgrade meliputi persenjataan, avionik, air frame, dan mesin.
Pada November 2011 lalu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan dengan anggaran yang dimiliki Kementerian, sebanyak Rp3,3 triliun. Jika membeli F-16 baru, hanya mendapat enam pesawat. Adapun jika melalui mekanisme hibah yang ditawarkan pemerintah Amerika Serikat, bisa mendapat 24 pesawat. Dengan pilihan seperti itu, Kemenhan memilih opsi kedua, karena lebih menguntungkan bagi penguatan sistem pertahanan udara NKRI. [tempo/lia
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi