SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memperkuat jaringan kantor dagang di 26 daerah hingga aktif dalam setiap pameran produk lokal demi mengejar target nilai perdagangan dalam negeri tahun ini yang mencapai Rp200 triliun.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Syaiful Jasan, mengatakan dari target tersebut sampai semester I/2018 tercatat sudah mencapai Rp101,15 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sedangkan perdagangan luar negeri kita masih defisit, sampai semester I ini minus Rp23,45 triliun. Meskipun sebetulnya kinerja ekspor kita meningkat,” katanya saat konferensi pers Indonesia pameran Bagian Timur (IBT) Center, Rabu (24/10/2018).

Adapun pada 2017, nilai perdagangan domestik di Jatim mencapai Rp164,49 triliun, sedangkan perdagangan luar negeri baik ekspor maupun impor defisit Rp68,23 triliun.

Dia mengatakan saat ini perdagangan dalam negeri masih menjadi prioritas bagi Jatim terutama untuk perdagangan bahan pokok seperti beras dan gula yang telah berkontribusi sekitar 70% dari total perdagangan antar pulau.

Sedangkan sisanya beragam produk industri olahan seperti makanan dan minuman, sementara produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) masih sangat kecil sekali.

Syaiful mengatakan saat ini Pemprov Jatim sudah memiliki 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) yang tersebar di provinsi-provinsi lainnya. Keberadaan KPD tersebut diyakini dapat memperkuat pasar dalam negeri bagi produk-produk yang dihasilkan oleh Jatim.

“KPD adalah misi dagang kita dalam rangka meningkatkan perdagangan dan memfasilitasi serta mempertemukan pengusah dari Jatim dengan pengusaha mitra dari provinsi lain. Setiap tahun kita adakan kegiatan yang diharapkan bisa memberikan kontribusi dan stimulus,” imbuhnya dilansir Bisnis/JIBI.

Dia menambahkan saat ini Surabaya juga telah memiliki gedung Indonesia Bagian Timur (IBT) Center yang terletak di area hotel Garden Palace Surabaya. IBT Center ini berfungsi sebagai pusat perdagangan dan investasi Indonesia bagian timur.

“Diharapkan IBT Center ini juga bisa menjadi tempat sekaligus ajang bagi pelaku usaha untuk memamerkan atau memperkenalkan produk unggulannya baik barang/jasa maupun menjual pariwisata daerahnya,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur IBT Center Jakarta, Dyah Lestari menambahkan selama gelaran IBT Expo 2018 yang berlangsung pada 31 Oktober – 4 November 2018 ini menargetkan transaksi perdagangan bisa di atas capaian tahun lalu yakni Rp1,3 triliun.

“Jumlah peserta yang ikut pameran perdagangan dan investasi tahun ini juga bertambah dari tahun lalu. Kali ini ada 70 booth lebih, kalau tahun lalu cuma kurang dari 50 booth,” katanya.

Dyah menjelaskan IBT Expo yang mengusung tema Perdagangan dan Investasi Indonesia Bagian Timur di Era Milenial, menghadirkan produk/jasa serta investasi dari sejumlah daerah terutama wilayah timur seperti Bali, NTB, hingga NTT.

Selama gelaran IBT Expo bakal ada kegiatan fashion show kain tenun, tarian khas NTT yakni Tari Tiba Meka, Tari Ngeremo. Selain itu, juga bakal ada sesi forum bincang-bincang dengan orang kreatif, IBT morning Coffee bersama Gus Ipul, hingga beauty class bersama Melly Wong.

“IBT Expo bukan hanya diharapkan berjalin kerja sama perdagangan tapi juga bisa saling bertukar informasi dan promosi pariwisata,” imbuh Dyah.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya