SOLOPOS.COM - Tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos berfoto bersama di Waduk Mrica, Banjarnegara, yang merupakan lokasi tujuan terakhir ekspedisi, Jumat (14/8/2021). (Solopos/Andika Wahyu Purnama)

BANNER EKSPEDISI ENERGI 2021

Solopos.com SOLO — Ekspedisi Energi 2021 Solopos Media Group yang bertujuan menelusuri potensi berbagai sumber energi di Jateng berakhir di Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (14/8/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama empat hari mulai Rabu (11/8/2021), tim ekspedisi menjelajahi sejumlah daerah untuk menginformasikan sumber energi yang ada di Jawa Tengah.

Perjalanan tim yang terdiri atas lima orang ini diawali pemberangkatan secara virtual dari Griya Solopos, Kota Solo berlanjut ke titik pertama di kawasan Blok Cepu di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.

Tim melihat lebih dekat tempat produksi minyak dan gas bumi (migas) yang dikelola Exxon Mobil Cepu Limited Ltd. Produksi minyak Blok Cepu menyokong lebih dari 30 persen produksi minyak nasional dan menjadi produksi terbesar di Indonesia.

Baca Juga: PLTA Mrica Banjarnegara Jadi Titik Terakhir Perjalanan Tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos

Perjalanan menelusuri sumber energi berlanjut ke Kabupaten Grobogan, Jateng, pada hari kedua, Kamis (13/8/2021). Tim ekspedisi mendatangi Desa Rajek, Kecamatan Godong, Grobogan.

Di desa itu, ada sumber energi gas rawa atau shallow gas yang terbentuk dari fosil hewan dan tumbuhan yang terkubur di bawah permukaan tanah. Saat ini ada 25 rumah di Desa Rajek yang memanfaatkan gas rawa untuk kebutuhan memasak dan lainnya.

Gas Bumi

Tim ekspedisi juga mendatangi Pertashop di Pedurungan, Kota Semarang, untuk melihat salah satu pelayanan Pertamina bagi investor yang ingin berinvestasi pada sektor penyediaan BBM nonsubsidi atau produk Pertamina lainnya.

gas rawa rajek grobogan
Warga menunjukkan separator atau mesin pemisah air dan gas yang terhubung dengan sumur bor di Dukuh/Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (12/8/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Perjalanan menjelajahi sumber energi di Jateng berlanjut keesokan harinya atau Jumat (13/8/2021). Tim ekspedisi mendatangi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) atau PGN tepatnya ke fasilitas Pressure Reducing Station (PRS) di Tambak Aji, Semarang.

Baca Juga: Memotret PLTP Dieng, Sumber Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan

Dari stasiun itu, gas yang dipadatkan diproses untuk menurunkan tekanan sebelum dialirkan ke rumah tangga atau industri melalui jaringan pipa. Selain dari Tambak Aji, jaringan gas juga dialirkan dari sumbernya langsung di CPP Gundih.

Kini ada belasan ribu rumah tangga yang teraliri gas bumi di Semarang dan Blora. Selain itu ada 13 industri yang sudah tersambung pelayanan gas bumi.

Tim ekspedisi juga mendatangi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di beberapa kompleks perkantoran di Dinas ESDM dan DPRD Jawa Tengah.

PLTS mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Penggunaan PLTS diharapkan terus meningkat pada skala industri hingga rumah tangga.

Baca Juga: Tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos Memasuki Hari Terakhir Penjelajahan, Ini Agendanya

Panas Bumi

Pada hari terakhir, Sabtu (14/8/2021), perjalanan tim ekspedisi menelusuri sumber energi di Jateng berlanjut ke kawasan Dieng, Wonosobo. Pada dataran tinggi itu, ada pemanfaatan energi panas bumi yang diolah menjadi energi listrik yang dikelola PT Geo Dipa Energi (Persero).

sumber energi jateng
Salah satu sumur produksi pembangkit listrik tenaga panas bumi yang dikelola PT Geo Dipa Energi di Dieng, Wonosobo. Foto diambil Sabtu (14/8/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Potensi panas bumi di Jawa Tengah cukup besar. Panas bumi di kawasan Dieng berpotensi menghasilkan listrik 450 MW. Namun saat ini baru 60 MW yang dikelola Geo Dipa untuk memasok kebutuhan listrik PLN.

Tim ekspedisi juga mendatangi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berlokasi di Waduk Mrica, Banjarnegara, Sabtu sore.

PLTA Jenderal Besar Soedirman berdiri sejak 1988. Selama lebih dari 30 tahun, PLTA Mrica menyuplai energi listrik ke wilayah Jawa dan Bali. Dalam situasi normal, PLTA ini bisa memproduksi 1.000 hingga 1.100 Giga Watt Hour (GWh). PLTA masuk kategori energi baru terbarukan yang tidak akan pernah habis.

Baca Juga: Melihat Dari Dekat Kawasan Industri Terpadu Grand Batang City

Belum semua potensi energi didatangi tim ekspedisi. Namun, dari penjelajahan selama empat hari itu terungkap fakta bahwa Jateng kaya akan sumber energi.

Tak hanya energi fosil seperti minyak dan gas bumi, tapi juga energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan seperti PLTA, PLTP, serta PLTS.

Surplus Energi Listrik

Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan potensi sumber energi di Jateng melimpah dan sebagian masih belum termanfaatkan. Bahkan, Jawa Tengah saat ini masih surplus energi terutama dari energi listrik. “Kekuatan listrik Jawa Tengah saat ini surplus 1.300 MW. Artinya sumber energi listrik cukup besar,” kata Sujarwanto.



Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan Jawa Tengah memiliki potensi energi luar biasa terutama energi baru terbarukan. Namun, literasi tentang energi yang masih kurang menjadi persoalan tersendiri ketika penggunaan energi terbarukan terus didorong pemanfaatannya.

Baca Juga: PLTS Atap Kantor Dinas ESDM Jateng Hemat Biaya Listrik Hingga 31%

Sekretaris SKK Migas, Taslim Z Yunus, menjelaskan kegiatan di hulu migas dilakukan dengan tetap meningkatkan kualitas lingkungan. Program ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas karbon.

Penurunan emisi migas itu seperti menurunkan kadar CO2 dari proses produksi dengan memasukkan kembali ke bumi serta penanaman pohon.

Pelestarian Lingkungan

“Pada 2021 kami sudah melakukan pemeliharaan DAS seluas 9.400 ha bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sampai 2024 rehabilitasi DAS 13.000 ha diharapkan bisa diselesaikan,” katanya.

Selama perjalanan, tim ekspedisi menggunakan kendaraan dengan bahan bakar Pertamina Dex. Seperti diketahui, saat ini Pertamina menyediakan layanan untuk kemudian membeli bahan bakar secara nontunai melalui aplikasi MyPertamina.

Baca Juga: Hari Ke-3, Tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos Giliran Menelusuri Pemanfaatan Energi Gas Bumi

Tim ekspedisi pun sempat menggunakan aplikasi itu saat mengisi bahan bakar di SPBU. Aplikasi ini sangat membantu apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 di mana interaksi langsung dengan orang lain mesti diminimalkan.

Ekspedisi Energi 2021 Solopos Media Group didukung Adaro Energy, Geo Dipa Energi, ExxonMobil Cepu Limited, SKK Migas, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Pertamina, Pertamina EP, PLN, PGN, PGN Gagas dan Nasmoco Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya