SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menganggap pertumbuhan ekonomi 5,14% pada kuartal pertama tahun ini masih kurang. Karena itu, Pemprov Jateng meminta Otoritas Jasa Keuangan dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah hingga 7%.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai pertumbuhan ekonomi Jateng yang masih berkisar pada angka 5,14% pada kuartal pertama tahun ini masih kurang. “Itu kuranglah, sudah saatnya kita berlari. Maka tadi saya memberikan tantangan kepada OJK dan BI serta lembaga keuangan lainya, bisa tidak membantu kami menumbuhkan perekonomian Jateng menjadi 7%,” kata Ganjar dalam siaran pers, Selasa (11/6/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Gubernur Ganjar Pranowo, pihaknya akan membuat pertemuan rutin dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, lembaga keuangan, dan perusahaan-perusahaan untuk membahas pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Dalam pertemuan yang akan diadakan, lanjutnya, pihaknya akan menyampaikan sejumlah permasalahan ekonomi yang terjadi di Jawa Tengah dan kontribusi lembaga-lembaga keuangan dan perusahaan.

Termasuk, lanjutnya, strategi yang harus dilakukan hingga sampai pada regulasi apa yang diperlukan secara khusus untuk mencapai pertumbuhan sebesar 7%. “Semua akan dibahas secara detail, untuk menuju 7% itu berapa investasi yang harus masuk ke Jateng, jenis investasinya apa, tempatnya dimana, insentif apa yang bisa didorong,” katanya.

Dia mencontohkan kebijakan-kebijakan yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan dapat diterapkan kemungkinan adalah perizinan yang mudah, tata ruang, penerapan libur pajak atau tax holiday, dan sebagainya. Menurutnya, sektor investasi merupakan sektor utama yang dapat digenjot untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, tambahnya, pihaknya tetap akan mempertimbangkan daya dukung lingkungan dan tata ruang agar selalu mencapai keseimbangan.

Masih dalam rilis yang sama, Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Soekowardojo mengatakan, dengan potensi yang ada, dirinya meyakini angka 7% itu dapat terwujud. Akan tetapi, tambahnya tidak dapat terwujud dalam jangka pendek. “Kalau jangka menengah panjang sekitar 3-5 tahun kemungkinan baru bisa tercapai,” ucapnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan membantu memilah industri dan investasi yang cocok di Jateng guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, investasi juga harus mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi kemiskinan selain bicara padat modal. Kondisi tersebut, ujarnya dapat membuat kemiskinan di Jawa Tengah berkurang selain target pertumbuhan ekonomi tercapai.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya