SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash; </strong>Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan minat baca di semua kalangan masyarakat. Berbagai gerakan dan pendekatan pun digelar demi mencapainya.</p><p>"Gerakan gemar membaca buku terus digulirkan untuk meningkatkan literasi membaca yang dinilai masih rendah di masyarakat," kata Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono saat membacakan sambutan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada pembukaan acara <em>Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Membaca di Provinsi dan Kabupaten/Kota 2018 </em>di Kota Semarang, Jateng, Sabtu (21/7/2018).</p><p>Gubernur Pranowo mengaku sedih melihat minat baca yang masih rendah di masyarakat dan kesadaran membaca juga masih belum kuat. "Anak-anak saat ini jika membaca buku hanya sekadar bagian dari tugas dan dan kewajiban sekolah. Kalau diperintah guru ya membaca, kalau tidak ya tidak," ujarnya.</p><p>Menurut dia, membaca saat ini harus sudah selesai pada fase kebutuhan dan kewajiban atau rekreasi yang mengenakkan. Jateng mempunyai Program Gubernur Mengajar yang dilaksanakan saat kunjungan kerja ke daerah-daerah untuk memotivasi siswa gemar membaca.</p><p>"Dengan membaca dapat meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, saya membagikan buku bagi siswa yang bisa menjawab pertayaan saat Program Gubernur Mengajar sebagai upaya meningkatkan minat membaca di kalangan pelajar," katanya.</p><p>Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga mengparesiasi aplikasi perpustakaan digital "iJateng" yang diluncurkan Badan Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jateng untuk meningkatkan minat masyarakat dalam membaca buku.</p><p>Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti menyebutkan bahwa minat baca di Indonesia masih harus ditingkatkan. Menurut dia, minat baca dipengaruhi beberapa faktor, seperti kebiasaan berbudaya tutur, keterbatasan bahan bacaan, dan keterbatasan akses terhadap bahan bacaan, baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan.</p><p>"Terkait dengan ketersediaan buku-buku di masyarakat, idealnya dua buku untuk satu orang, tapi kondisi di lapangan masih kurang," ujarnya. Kendati demikian, jumlah terbitan buku di Indonesia ada kecenderungan meningkat secara signifikan pada dua tahun terakhir. Terbitan buku pada 2016 tercatat 57.000 buku, 2017 meningkat 69.975 buku, sedangkan triwulan pertama 2017 telah mendekati 26 ribu buku.</p><p>Dalam <em>Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Membaca di Provinsi dan Kabupaten/Kota 2018 </em>yang berlangsung di Wisma Perdamaian Semarang itu juga dilakukan bedah buku berjudul <em>Menuju Green Budgeting</em> yang ditulis oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya