SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengirim bantuan dan sukarelawan untuk penanganan korban bencana tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung. 

Bantuan dan sukarelawan itu dilepas secara langsung Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Kota Semarang, Jumat (28/12/2018) pagi.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana, mengatakan sukarelawan yang diberangkatkan mencapai 49 orang. Sementara bantuan senilai Rp492 juta yang terdiri dari bahan makanan, pakaian, terpal, matras, dan masker.

“Mereka (sukarelawan) akan bertugas sampai 31 Desember. Mereka membawa bantuan logistik dan mendiatribusikannya ke Kabupaten Pandeglang, Banten,” kata Sarwa.

Sementara itu, Ganjar mengatakan pengiriman bencana bukanlah perlombaan yang harus saling mendahului atau siapa yang paling cepat. Namun kepedulian dan saling tolong menolong yang intens antarmasyarakat. 

“Sebenarnya begini, setiap terjadi bencana seringkali diskusinya panjang. Mana yang menyalahkan soal early warning, mana yang menyalahkan kecepatan bantuan, mana yang malah bantu malah diolok pencitraan. Hentikan semuanya,” kata Ganjar.

Tim penanggulangan bencana Jateng,  kata Ganjar, cukup aktif jika terjadi bencana karena tidak memerlukan instruksi untuk turun tangan. Respons itu muncul dari ketulusan hati.

“Kita bisa selalu mempersatukan, satu kita jg bisa mendorong kepada mereka untuk membuka rasa kemanusiaan. Apalah artinya harta, kalau kemudian di antara kita saling membenci, tidak peduli, dan hari ini kita tunjukkan kepedulian itu. Ini sudah dilaksanakan di mana-mana, dari yang kemarin di Lombok, Palu, di Sigi,” katanya.  

Bahkan, lanjut Ganjar, dia telah mengusulkan kepada pemerintah pusat menggunakan konsep APBD gotong royong untuk melakukan rehabilitasi pasca-bencana. Setiap kabupaten/kota yang mampu sesuai kondisi keuangannya, bisa menyumbang kepada wilayah terdampak. 

“Dan itu bagian dari kegotongroyongan, dan itu boleh. Itulah yg membikin nanti saudara-saudara kita akan merasa bahagia dan tidak merasa sendirian,” ujar Ganjar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya