SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar  Pranowo (tengah), Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo (kiri), dan Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman menekan tombol pembukaan Central Java Investment Business Forum(CJIBF) di Jakarta,Selasa (5/11/2019). (Bisnis-Triawanda Tirta Aditya)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil meraih komitmen investasi lebih dari Rp25 triliun dari penyelenggaraan forum investasi bertajuk Central Java Investment Business Forum (CJIBF) yang digelar di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Ratna Kawuri, mengatakan bahwa setidaknya sudah ada komitmen investasi senilai Rp25,2 triliun dari pemilik modal dalam negeri, dan US$1 miliar dari investor asing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komitmen investasi tersebut tersebar di 18 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah setelah Pemerintah Jawa tengah menjaring 33 kepeminatan investasi melalui pendaftaran secara online sebelum CJIBF berlangsung. “Setelah CJIBF akan ada one on one meeting, sehingga sangat mungkin nilai komitmen investasi tersebut menjadi lebih tinggi,” katanya.

Ratna menuturkan, ada penandatanganan tiga Letter of Intent (LoI) yang mewakili 33 peminatan investasi dalam CJIBF. Ketiga LoI tersebut adalah komitmen investasi dari PT Handal Sukses Karya dari sektor tekstil berupa pabrik alas kaki. Investasi Handal Sukses Karya bakal ditanam di Kabupaten Pati senilai Rp2 triliun.

Kemudian komitmen investasi dari PT Akuo Energy Indonesia yang bergerak di bidang Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Angin (wind power plant) di Brebes. Total investasi yang bakal disiapkan Akuo mencapai Rp2 triliun.

Terakhir, PT Taman Safari Indonesia Group yang berkomitmen untuk membangun sektor pariwisata di Batang. Nilai investasi untuk pembangunan pariwisata tersebut mencapai Rp200 miliar.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa target investasi Jawa Tengah pada tahun ini dipatok Rp47,422 triliun. “Kami optimis mampu memenuhi target tersebut, karena kami punya daya saing dalam hal potensi, dukungan infrastruktur, tenaga kerja, sekaligus memiliki komitmen kuat untuk mendorong peningkatan investasi melalui kebijakan pro investasi,” katanya.

Ganjar menjelaskan, total investasi yang masuk sejak 2015 hingga kuartal II/2019 mencapai Rp211,19 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari penanaman modal asing sebesar Rp110,85 triliun, dan tersebar dalam 4.964 proyek, serta menyerap 335.735 tenaga kerja.

Sementara itu, Rp100,34 triliun sisanya berasal dari penanaman modal dalam negeri. Dana tersebut akan digelontorkan kepada 7.121 proyek, dengan target mampu menyerap 221.071 orang tenaga kerja.

Adapun investasi yang masuk di Jawa Tengah, lanjut Ganjar, paling banyak mengalir ke sektor kelistrikan, gas dan air, transportasi, gudang dan telekomunikasi, serta industri tekstil. Kemudian daerah yang menjadi pilihan utama adalah Kabupaten Jepara, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Cilacap.

“Sediakan, fasilitasi, dan beri kemudahan, serta jelaskan insentif yang akan diberikan kepada calon investor, sehingga investasi di Jawa Tengah dapat terus berkembang. Realisasi investasi yang tinggi akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya