SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pemuda, Olahraga,dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinung N.Rachmadi (tengah) mengangkat gelas jamu sebelum meminumnya sebagai tanda dibukanya Festival Jamu dan Kuliner 2019 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Antara-Wisnu Adhi)

Semarangpos.com, CILACAP — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengampanyekan jamu hingga generasi milenial. Warga yang tua hingga muda diajak meminum berbagai jenis jamu dengan khasiat masing-masing sebagai upaya melestarikan warisan leluhur terkait dengan kesehatan.

“Jamu adalah minuman tradisional warisan nenek moyang, cara melestarikannya kita harus peka terhadap zaman. Kalau zaman sekarang yang lebih didominasi oleh kawan-kawan milenial,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinung Nugroho Rachmadi, seusai membuka Festival Jamu dan Kuliner 2019 di Lapangan Eks Batalyon 405 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (27/92019) malam.

Promosi BRI Microfinance Outlook 2024 Hadirkan Direktur ADB hingga Peneliti Harvard

Pembukaan Festival Jamu dan Kuliner 2019 dilakukan Sinung Nugroho Rachmadi bersama pejabat setempat dengan cara memukul kentongan dan minum jamu bersama di atas panggung. Pada festival yang rutin digelar setiap tahun itu hadir juga 15 mahasiswa dari negara lain, seperti Rwanda, Malaysia, Uganda, Libya, Prancis, Swedia, Sudan, dan Madagaskar yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi di Jateng.

Menurut dia, agar generasi milenial tertarik meminum berbagai varian jamu, maka harus dilakukan langkah-langkah seperti mengemas jamu menjadi menarik, penyajian dengan penuh ramah tamah, mempromosikan jamu melalui berbagai media sosial, dan memberikan edukasi mengenai jamu kepada berbagai masyarakat. “Keramahtamahan dalam menyajikan jamu tetap menjadi kunci dan tidak ada khasiat jamu yang langsung dirasakan oleh berbagai masyarakat secara instan,” ujarnya sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara, Sabtu (28/9/2019).

Terkait dengan jamu, Disporapar Jateng menggandeng Balai Besar Pengobatan Obat dan Makanan untuk terus mengedukasi secara internal. “Melalui festival ini, kami bersama BPOM terus mengedukasi industri-industri agar jamu-jamu yang diproduksi bisa tetap higienis dan kandungan kimiawi bisa terkurangi sehingga bukan jamu yang menjadi alternatif, melainkan kebutuhan,” katanya.

Sinung menyebutkan potensi jamu di Provinsi Jawa Tengah yang bisa dikembangkan antara lain di Kabupaten Rembang, Cilacap, Sukoharjo dan Wonogiri. “Oleh karena itu, melalui Festival Jamu yang digelar rutin tiap tahun, tidak hanya menjadikan warna sajian, tapi membangun jejaring menjadi sangat penting,” ujarnya.

Agenda Festival Jamu dan Kuliner 2019 dijadwalkan Pemprov Jateng hingga Minggu (29/9/2019) di Lapangan Eks Batalyon 405 dengan menampilkan beragam minuman jamu tradisional dan produk olahan jamu, serta kuliner. Berbagai kegiatan juga dihadirkan pada festival itu, seperti Jamu Goes to School, parade jamu gendong, dan parade empon-empon, senam sehat, deklarasi jamu dengan hadiah kejutan menarik.

Para pengunjung Festival Jamu dan Kuliner 2019, menurut Kepala Disporapar Sinung Nugroho Rachmadi juga akan dihibur penyanyi Didi Kempot pada Sabtu malam.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya