Semarang
Rabu, 11 Desember 2019 - 18:50 WIB

Jateng Juara V Kasus HIV di Indonesia

Hafiyyan  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG — Jawa Tengah tercatat sebagai juara kelima provinsi dengan kasus human immunodeficiency virus (HIV) tertinggi di Indonesia. Jateng membuntuti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Papua.

Fakta ini mengemuka dalam Pembukaan Pertemuan Peringatan Hari AIDS se-Dunia di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng, Selasa (11/12/2019). Pjs. Sekretaris Daerah Jateng Herru Setiadhie mengungkapkan hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2012.

Advertisement

Estimasi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Jateng, menurut Kementerian Kesehatan jumlah pengidap HIV di Jateng pada 2012 mencapai 47.514 penderita. Pada 2016, jumlah ini ditaksir meningkat menjadi 70.354 penderita

“Epidemi HIV/AIDS di Jawa Tengah sejak 1993 sampai September 2019 dilaporkan Dinkes Jateng sebanyak 30.465 penderita, dengan rincian 17.559 kasus HIV, 12.906 kasus AIDS. Sebanyak 1.915 orang di antaranya sudah meninggal dunia,” papar Herru dalam pernyataan yang dikutip Jaringa Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Rabu (11/12/2019).

Terkait data tersebut, Herru meminta tenaga medis dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di setiap kabupaten/kota melakukan kegiatan kuratif maupun preventif. Termasuk mengupayakan untuk menemukan dan mengobati masyarakat yang terindikasi HIV/AIDS.

Advertisement

”Saya sampaikan demikian karena stigma dan diskriminasi terhadap ODHA merupakan masalah pelik. Apalagi pascapenutupan lokalisasi, sebagai kebijakan nasional bahwa 2019 Indonesia bebas lokalisasi dan prostitusi, merupakan tugas berat. Meski begitu, Pemprov Jateng tetap mendukung dan berupaya melaksanakan program nasional itu dengan baik,” paparnya.

Herru juga mengapresiasi komunitas yang selama ini memberikan perhatian pada ODHA. Mulai dari memberikan layanan HIV, membela hak azasi manusia, serta mendampingi dan mendukung ODHA.

Herru berharap komunitas pemerhati ODHA dapat bekerja sama dengan OPD, ormas keagamaan, instansi vertikal maupun kelompok masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian kepada ODHA.

Advertisement

Bantuan masyarakat akan memberikan kontribusi besar dan mendukung penyelesaian kasus HIV/AIDS pada 2030

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif