SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan investasi sekitar US$15 juta-US$20 juta atau senilai Rp210 miliar-280 miliar dari Queensland, Australia.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) perpanjangan kerja sama dengan Ministry of Education Queensland, Grace Vice Premiere, Selasa (9/7/2019).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Penandatanganan tersebut semakin mempererat kerja sama sister province atau kota bersaudara antara Jateng dengan Negara Bagian Queensland Australia, yang sudah terjalin 28 tahun.

“Kunjungan kerja yang dilakukan di Australia sekaligus memperpanjang jalinan MoU lima tahunan yg berakhir 2018 lalu,” papar Yasin dalam siaran pers, Rabu (10/7/2019).

Selama ini, investasi dari Australia ke Jateng masih menduduki peringkat 23, dengan nilai sebesar US$3,15 juta (Rp44,1 miliar), atau hanya 0,04% persen dari total investasi ke Jateng sebesar US$7,4 miliar (Rp103,6 triliun). Investasi itu didominasi oleh Jepang dan Korea Selatan.

Dengan adanya pembaruan MoU kerja sama, diharapkan investasi Queensland ke Jateng bisa naik hingga US$15 juta—US$20 juta. Sebagai realisasi awal, langsung kedua belah pihak menyepakati kerja sama pembelian produk mebel dari Jateng sebesar US$150.000 (Rp2,1 miliar) per bulan dalam durasi selama 1 tahun.

“Diharapkan investasi Queensland, Australia, ke Jateng ditargetkan bisa naik mencapai US$15 juta—US$20 juta,” imbuhnya.

Yasin berharap pembaharuan MoU ini bukan hanya mengeratkan hubungan antar pemerintah, tetapi dapat segera ditindaklanjuti secara bussines to bussines (B2B). Oleh karena itu, Pemprov Jateng turut mengajak Kadin Jateng dan perusahaan furnitur PT Pinako Rotari Permai.

Menurutnya pada 2019, kerja sama dipertajam secara teknis dalam bidang pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, promosi kebudayaan dan pariwisata, pengembangan fasilitas layanan kesehatan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Sektor lain yang terus didorong untuk ditindaklanjuti kerja sama adalah pengembangan usaha peternakan, pertanian, pariwisata, dan industri manufaktur.

Di bidang pendidikan, Pemprov Jateng telah mengirimkan 31 orang guru, dan 25 orang di antaranya diberi kesempatan untuk short course di University of Queensland (UQ). Ke depan, kerja sama semakin diperluas dengan pertukaran siswa SMA/SMK/MA.

Yasin turut mempromosikan mengenai beberapa event pariwisata di Jateng, seperti, Borobudur Art Festival dan Dieng Culture Festival.

Dia juga menunjuk Kepala Dinas Kesehatan Jateng untuk menindaklanjuti rencana aksi kerja sama untuk lima tahun mendatang dengan Queensland University of Technology (QUT) – School Public Health & Social Work Faculty of Health.

Kerja sama yang dijalin meliputi digitalisasi sistem informasi kesehatan, penguatan kapasitas manajemen krisis, manajemen pengelolaan limbah medis, serta penanganan pelayanan kesehatan masyarakat.

“Manajemen informasi kesehatan secara integrasi dalam sistem informasi ini sangat penting bagi Pemprov Jateng. Sebab, jumlah rumah sakit yang menjadi milik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/ kota cukup banyak,” ungkapnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya