SOLOPOS.COM - ilustrasi harta karun (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG Harta karun berupa benda-benda peninggalan masa purbakala dan kerajaan banyak ditemukan di Jawa Tengah (Jateng). Dihimpun dari berbagai sumber, Senin (8/11/2021), pada 2004 lalu pejabat Museum Ronggowarsito yang berada di Semarang pernah menyita salah satu pepunden atau prasasti yang ditemukan warga.

Benda itu pertama ditemukan di kawasan sekitar Rawa Pening, tepatnya di Dusun Ngreco, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Penemunya adalah Siswanto yang merupakan pelukis. Siswanto menemukan prasasti yang bentuknya mirip dengan pepunden Cianten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihak pengelola Museum Ronggowarsito kemudian mengambil prasasti tersebut dan memberikan imbalan Rp400.000 kepada Siswanto. Berdasarkan keterangan dari pegawai museum, hanya ada dua macam prasasti di Indonesia yang berbentuk sejenis. Salah satunya yang ditemukan Siswanto dan prasasti lainnya berada di lereng Gunung Merapi yang disebut prasasti Watu Telu.

Baca Juga: Bukan Cuma Pertunjukan Seni, DCF 2021 Juga Diisi Kongkow Budaya

Ekspedisi Mudik 2024

Hingga setelah prasasti itu disita pada 2004, Siswanto masih menemukan beberapa harta karun di salah satu gunung Jateng dari tiga gunung yang ada di sekitar penemuan prasasti. Gunung itu adalah Gunung Payung dan dua gunung lainya adalah Gunung Rong dan Gunung Merbabu.

Pada 2012 lalu, Siswanto masih menyimpan dua arca yang baru dia temukan. Arca tersebut berbentuk gajah. Kedua arca tersebut dipercaya Siswanto sebagai arca pasangan yang merupakan arca induk dan anak.

Sementara itu, dihimpun dari Wikipedia, Senin (8/11/2021), sebuah penemuan arkeologi penting berupa artefak emas dan perak diperkirakan berasal dari abad ke-9 era Kerajaan Medang (Kerajaan Mataram Kuno) di Jawa Tengah ditemukan pada 17 Oktober 1990 lalu di Dusun Plosokuning, Desa Wonoboyo, Kabupaten Klaten yang lokasinya tidak jauh dari kompleks Candi Prambanan.

Baca Juga: Harta Karun Cina Banyak Ditemukan di Jateng

Temuan Wonoboyo, Peninggalan Kerajaan Medang (Kerajaan Mataram Kuno)

Dikenal dengan sebutan temuan wonoboyo, harta karun era kerajaan di Jateng ini ditemukan di lahan sawah milik Ny Cipto Suwarno yang saat itu tengah digali oleh Witomoharjo dan lima orang rekan kerja lainnya. Penggalian ini awalnya dimaksudkan sebagai proyek irigasi untuk merendahkan permukaan sawah sehingga air dapat turun.

Ketika penggalian mencapai kedalaman 2,5 meter, cangkul Witomoharjo membentuk benda keras yang diduga batu. Setelah digali dengan hati-hati, ternyata ditemukan sebuah guci besar keramik China yang di dalamnya tersimpan banyak artefak emas. Penemuan ini segera disampaikan kepada aparat desa dan akhirnya sampai kepada Ditjen Pendidikan dan Kebudayaan.

Berat total harta karun ini mencapai 16,9 kg yang terdiri dari 14,9 kg emas dan 2 kg perak. Kini temuan Wonoboyo disimpan di ruang khazanah Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Sementara replikanya dipamerkan di Museum Prambanan, kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta. Temuan Wonoboyo pernah dipamerkan di Australia

Baca Juga: Misteri Situs Tapaan Pengging Blora Jadi Lokasi Pencarian Harta Karun

Temuan Fosil Gajah Purba Setinggi 5 Meter di Kabupaten Blora

Penemuan harta karun Wonoboyo adalah salah satu temuan arkeologi terpenting di Indonesia. Selain nilai tinggi logam mulia emas dan perak, temuan ini juga penting untuk mengungkapkan kekayaan, ekonomi, serta pencapaian seni budaya pada masa Kerajaan Medang pada abad ke-9.

Selain itu, dilansir dari Okezone.com, pada 2009 silam, ditemukan fosil gajah purba di Kabupaten Blora yang keutuhan kerangkanya mencapai 90 persen. Fosil ini ditemukan di Dusun Sunggun, Desa Mendelem, Kecamatan Kradenan. Fosil tersebut merupakan hasil kerja sama penggalian dari berbagai pihak dalam maupun luar negeri.

Fosil gajah purba Elephas Hysudrindicus yang diperkirakan hidup sekitar 800 ribu sampai 200 ribu tahun yang lalu, memiliki tinggi 5 meter dan diperkirakan berbobot sekitar 8 ton. Saat ini, fosil tersebut fosil disimpan di Museum Geologi Bandung. Sementara replikanya berada di kawasan Alun-Alun Blora.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya