Semarang
Rabu, 20 November 2019 - 14:50 WIB

Jateng Ekspor Produk Pertanian Rp35 M, Ke Mana?

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kiri), dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (kanan), mencoba produk pertanian Jateng saat pelepasan ekspor di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Selasa (19/11/2019). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Berbagai hasil pertanian di Jawa Tengah (Jateng) rupanya mendapat tempat di pasar internasional. Terbukti, beberapa produk tersebut diekspor ke negara-negara besar seperti Belanda, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Iran.

Terbaru, sebanyak 283 ton hasil pertanian dengan nilai ekonomi mencapai Rp35 miliar diekspor ke sejumlah negara, Selasa (19/11/2019). Beberapa hasil pertanian itu antara lain porang, edamame, bungkil, minyak kapok, sarang walet, cengkeh, kopi, biji pinang, dan lain-lain.

Advertisement

Pelepasan ekspor hasil pertanian ini dilakukan secara simbolik Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Selasa siang.

“Hari ini sangat membanggakan. Dari Jateng kita eksport produk pertanian hampir ke seluruh dunia. Dalam persiapan sangat singkat, Pak ganjar mampu menjadi contoh peningkatan ekspor di Indonesia. Saya berharap daerah lain dapat melakukan hal yang sama,” kata Mentan.

Syahrul menambahkan ekspor hasil pertanian memang harus digenjot. Komoditas pertanian Indonesia harus menjadi komoditas yang diperdagangkan secara internasional.

Advertisement

"Mari kita lebih banyak bicara ekspor dan mengajak semua pihak dalam rangka gerakan tiga kali. Gerakan ini tidak mudah, membutuhkan upaya keras dari semua pihak. Sekarang tinggal membutuhkan kemauan, semangat dan kebersamaan antar semua pihak," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan potensi pertanian di wilayahnya sangat besar. Bahkan, banyak produk pertanian di Jateng yang sudah memiliki peminat di pasar internasional.

"Kami sudah mendapat fasilitas dari Kementan yang sangat bagus, ada aplikasi yang dapat dibaca secara real time tentang potensi ekspor pertanian Jateng. Tugas saya adalah melakukan sosialisasi kepada kabupaten/kota untuk mengoptimalkan potensi itu," kata Ganjar.

Advertisement

Selama ini lanjut Ganjar, potensi-potensi pertanian Jateng banyak yang belum dikelola dengan baik. Padahal, banyak hal yang biasanya dianggap sepele, ternyata laku di pasar ekspor.

"Misal daun sirsak kering, tokek, ular, bunga melati, ternyata itu bisa diekspor. Maka kita coba dorong terus agar potensi ini tergarap baik," tambahnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif